JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Gerhana Bulan termasuk salah satu fenomena alam yang sangat luar biasa. Gerhana bulan penumbra terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar.
Jenis dan durasi gerhana Bulan bergantung pada jarak Bulan terhadap simpulnya di orbit. Bulan yang mengalami gerhana total juga sering disebut blood moon (bulan darah) karena warna kemerahannya.
Warna tersebut merupakan akibat dari cahaya Matahari yang terefraksi oleh atmosfer Bumi dan mencapai permukaan Bulan. Alasan yang sama juga menyebabkan warna kemerahan di langit Bumi saat Matahari terbit dan Matahari terbenam.
Tidak seperti gerhana Matahari yang hanya dapat dilihat dari wilayah dengan luas yang kecil, gerhana Bulan dapat dilihat dari seluruh bagian Bumi yang berada di sisi malam.
Gerhana Bulan dapat berdurasi hingga hampir dua jam, sementara gerhana Matahari hanya berlangsung selama beberapa menit di wilayah tertentu. Namun untuk Gerhana Penumbra ini bisa dilihat selama dua hari.
Selain itu, gerhana Bulan juga aman dilihat dengan mata telanjang dan tanpa perangkat pelindung khusus. Hal ini karena cahaya Bulan saat gerhana sangat redup, lebih redup daripada Bulan purnama.
Berbeda dengan Gerhana Matahari yang harus menggunakan alat bantu untuk melihat langsung fenomena alam. Namun, saat Gerhana Bulan, masyarakat dapat menyaksikan fenomena alam tersebut menggunakan mata telanjang atau secara langsung.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, gerhana bulan penumbra terjadi pada 5 Mei 2023 pukul 22.12 WIB dan berakhir pada 6 Mei 2023 pukul 02.33 WIB. Puncak gerhana Bulan penumbra terjadi pada 6 Mei 2023 pukul 00.22 WIB.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait