YOGYAKARTA,iNewskaranganyar.id - Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu 11 Maret 2023 mengingatkan kembali pada erupsi dahsyat Gunung teraktif di pulau Jawa yang memisahkan dua provinsi jateng dan DI Yogyakarta itu.
Saat erupsi dahysat Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu yang menyapu bersih pemukiman penduduk yang tinggal di sisi selatan kawasan lereng gunung aktif. Salah satunya di Dusun Petung, Desa Kepoharjo, Cangkringan, Sleman.
Tak hanya kehilangan harta benda seperti rumah dan seisi perabotannya, masyarakat yang tinggal radius sekira enam kilo meter dari puncak Merapi itu juga kehilangan sanak saudara akibat hembusan awan panas menerjang kawasan tersebut.
Pasca bencana dasyat yang juga merengut nyawa juru kunci Merapi Mbah Maridjan kala itu, kehidupan warga masyarakat Petung sangat terpuruk. Mereka harus tinggal ditenda-tenda pengungsian karena tanah pekarangan, hewan ternak, dan juga bangunan rumah luluh lantah rata dengan tanah.
Pemerintah berupaya membantu dengan mendirikan selter ditempat aman dari zona merah Merapi. Lahan mereka yang sudah rata dengan tanah tidak diperbolehkan dibangun kembali, namun hanya boleh sebagai area pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Begitu juga dengan penambangan material Merapi, seperti pasir dan batu. Meski area yang ditambang tanah pekarangan milik sendiri, tapi tetap tidak diperbolehkan oleh pemerintah. Tak khayal, masyarakat lereng Merapi yang hidup dengan menambang pasir dan batu harus kucing-kucingan dengan aparat maupun pemerintah.
Perekonomian masyarakat juga semakin terpuruk pasca bencana hebat itu. Berjalannya waktu di tengah serba kesulitan, tercetus ide untuk menjadikan tempat tinggal yang pernah dihuni ini sebagai objek wisata. Inisiatif itu muncul saat obrolan santai saat senja di lereng Merapi.
"Dari ngobrolan, ketemu Pak Ayung, dia yang mendesain. Kebetulan istrinya orang sini. Kita ciptakan pekerjaan sendiri," papar Ahmad Saukani, Perwakilan Ketua Paguyuban Petung 'The Lost World Castel' Kepuharjo, Cangkringan, Sleman pada wartawan, belum lama ini.
Harapannya, perekonomian masyarakat yang hidup dari menambang pasir, batu, maupun berkebun bisa lebih baik. Apalagi, dunia pariwisata cukup menjanjikan dilihat dari sisi ekonomi. Mereka juga melirik desa wisata - desa wisata yang ada disekitar lereng Merapi.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait