KARANGANYAR,iNewskaranganyar.id - Adanya isu penutupan obyek wisata air terjun Jumok di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar berimbas terhadap penurunan jumlah pengunjung ke obyek wisata yang terletak di lereng kaki Gunung Lawu.
Tak hanya objek wisata air terjun Jumog saja yang didera isu ditutup, Telaga Madirda itupun ikut terkena isu menyesatkan tersebut.
Pihak pengelola obyek wisata air terjun Jomog membeberkan sejak adanya isu bila obyek wisata kunjungan Jumog tutup dibeberapa platfom media sosial,banyak para pelaku biro perjalanan wisata membatalkan kunjungannya.
Bahkan Manajer Air Terjun Jumog, Fahri Aristiyanto mengatakan penurunan jumlah kunjungan wisatawan ini sangat terasa sekali saat libur akhir pekan kemarin.
Biasannya, kunjungan wisatawan mencapai 2.500 orang setiap akhir pekan, namun sejak isu murahan itu berhembus, jumlah kunjungan wisatawan hanya 1.200 orang perharinya.
"Anjlok (kunjungan) hingga 50 persen.Ini karena ada aksi penutupan berimbas tunnya jumlah wisaawan. Dan ini sangat terasa sekali penurunanya. Biasannya setiap libur akhir pekan bisa mencapai 2.500 wisatawan, tapi sejak ada isu itu, jumlah wisatawan hanya 1.200 orang perhari," papar Fahri saat ditemui iNewskaranganyar.id di Air Terjun Jumog pada Rabu (8/3/2023).
Bila dikalkulasikan kerugian yang diderita obyek wisata Jumog sejak isu penutupan berhembus, mencapai jutaan rupiah perhari. Ini dihitung dari tiket masuk kawasan air Terjun Jumog di hari biasa ditarik Rp15.000 per orang dan weekend Rp20.000 per orang.
"Sejak isu penutupan itu merebak, dia mengatakan sedikitnya ada 10 biro perjalanan yang membatalkan kunjungan ke Objek Wisata Air Terjun Jumog. Tak hanya biro perjalanan yang membatalkan kunjungannya, namun juga pengunjung dengan kendaraan pribadi. Kondisi ini membuat kawasan wisata air Terjun Jumog sepi pengunjung.,"ungkapnya.
"Bisa dihitung bus rombongan wisatawan yang terparkir di sini. Padahal itu hanya isu penutupan. Nyatanya di sini aman dan buka,"imbuhnya.
Segala upaya penyelamatan obyek wisata Jumog agar kembali naik jumlah kunjungan wisatawan sudah dilakukan. Salah satunya dengan menggandeng pemilik akun-akun besar di media sosial baik instagram dan facebook dalam promosi tersebut.
"Kami tegaskan ya, tidak ada penutupan air terjun Jumog. Itu hanya isu murahan. Air Terjun Jumog, aman dan tidak ada penutupan,"tegasnya.
Pelaku UMKM di obyek wisata Jumog terkena imbas sepi sejak isu hoax obyek wisata air terjun itu tutup (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Teroisah Badan Pengawas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berjo, Agung Sutrisno mengaku geram dengan beredarnya isu murahan yang mengatakan bila obyek wisata air terjun Jumog tutup.
Menurutnya beredarnya isu murahan itu jelas merugikan banyak pihak. Tidak hanya wisatanya sepi pengunjung tapi juga tapi berdampak dengan pedagang juga pengelola parkir. Mereka masyarakat yang mencari nafkah di kawasan tersebut.
"Saya sampaikan tidak ada penutupan wisata air Terjun Jumog dan Telaga Madirda. Tetap buka seperti biasa," tandasnya.
Preti, warga Jumog yang sehari-hari ngojek di wisata Jumog mengaku pendapatannya menurun drastis. Preti mengantar pengunjung dari lokasi parkir ke pintu masuk Jumog dengan tarif Rp. 5 ribu.
"Beberapa hari ini sepi, dari tadi pagi baru ngantar satu pengunjung. Biasanya dapat paling sedikit Rp. 80 ribu perharinya,"terangnya.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait