KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Tabrakan maut di ruas jalan tol Karanganyar, tepatnya di Karangturi, Gondangrejo, ternyata mobil rombongan PCNU Tegalrejo, Magelang yang baru saja usai mengikuti pengajian di Tulungagung, Jawa Timur.
Dalam mobil Innova Nopol AA9330FK berisi sembilan orang penumpang. Empat orang meninggal dunia, tiga diantaranya meninggal di lokasi kejadian dan satu meninggal dalam perawatan di RSUD dr Moewardi Solo.
Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito didampingi Kasatlantas AKP Aliet Alphard mengatakan kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 03.05 WIB dini hari.
Tabrakan itu antara Toyota Innova Nopol AA9330FK dengan truk tronton Nopol E9342AD di ruas jalan Solo-Kertosono KM 512.800 jalur B. Saat itu kedua kendaraan berjalan beriringan dari arah timur menuju kearah barat.
"Korban meninggal dunia ada empat orang. Tiga meninggal di lokasi dan satu meninggal di rumah sakit,"papar Kompol Purbo, dalam konferensi pers, Sabtu (26/2/2023).
Ia menambahkan, dugaan sementara kecelakaan itu terjadi dikarenakan Anwar pengemudi Innova kelelahan. Karena kelelahan, Anwar tak bisa mengontrol laju mobil di dikemudikan.
Akibatnya, saat melaju di jalan tol, mobil Innova yang melaju dibelakang truk tronton menabrak bagian kanan yang berada di depannya.
Empat penumpang meninggal dunia diketahui bernama Annisa Munasifah (41), Azmi Diva Fashichah (6), Afan Mufti Hartoni (47) dan Muhammad Amstall (4). Sedangkan lima orang lainnya mengalami luka ringan.
Keempat korban meninggal meninggal mengalami luka parah di bagian kepala.
“Dugaan, kecelakaan itu terjadi disebabkan pengemudi mobil Innova kelelahan dan mengantuk,”ujarnya.
Purbo menambahkan selain mengamankan barang bukti kendaraan, pihaknya juga mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangannya.
Sedangkan sopir mobil Innova yang selamat dalam tabrakan maut itu belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.
Kendati dugaan awal sopir Innova mengalami kelelahan, namun polisi juga mendalami kemungkinan faktor kelebihan muatan mobil Innova tersebut.
"Idealnya itu dua depan, tengah tiga dan belakang dua. Tapi ini ada sembilan penumpang. Belum lagi ada tambahan barang sehingga apakah ada kelebihan muatan atau bagaimana masih kita selidiki," katanya.
Saat ditanya apakah korban merupakan keluarga pondok pesantren, ia belum memastikannya. Polisi masih meminta keterangan saksi-saksi.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait