Tertarik Kunjungi Suku Badui? 5 Hal Ini Wajib Diketahui Sebelum Berkunjung, Apa Saja Itu?

Annisa Aprilia/Net Karanganyar
Pentin, ini aturan bila ingin masuk ke suku badui (Foto: Okezone)

BANTEN, iNewskaranganyar.id - Suku Baduy salah satu suku yang ada di Provinsi Banten. Kehidupan suku Baduy menarik minat wisatawan untuk mengunjungi suku yang masih menganut kebiasaan tradisional dan jauh sekali dari kata modern.

Kesehari-harian, suku ini sama sekali tidak menggunakan teknologi, selalu berhasil membuat wisatawan tertarik untuk melihat dan mengamati lebih dekat.

Namun, sebelum datang berkunjung ke desa yang dihuni oleh Suku Baduy, para wisatawan harus menyiapkan hal-hal yang penting menyangkut kedatangannya di tengah-tengah Suku Baduy.

Berikut daftar hal-hal yang mesti diperhatikan sebelum mengunjungi Desa Kanekes, yang terdiri dari 65 kampung adat Baduy.


Sehat Lahir dan Batin

Desa Kanekes berada di perbukitan sebelah selatan Provinsi Banten. Kawasan tersebut memiliki luas sekira 5.136,8 hektar, yang berarti sangat luas. Jelas, sebab ada sekira 65 buah kampung adat Baduy yang berada di sini, termasuk 3 Baduy Dalam, seperti Cibeo, Cikartawana dan Cikeusik. Karena begitu luasnya kawasan desa adat, maka traveler yang hendak berkunjung ke Desa Kanekes harus menyiapkan kesehatan fisik dan jiwanya. Pasalnya, jika terjadi kecelakaan hanya diberi pertolongan seadanya, manual dan tradisional.

Tidak hanya itu saja, ketika melakukan perjalanan ke desa adat Baduy Dalam di Kawasan Kampung Cibeo, traveler harus berjuang lebih keras karena mesti berjalan sejauh 12 kilometer di area perbukitan. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana lelahnya?

Selalu Menghormati dan Menghargai Aturan Adat Setempat

Alam di kawasan permukiman desa adat Suku Baduy alam dan lingkungannya masih sangat terjaga. Sungai-sungai yang mengalir masih jernih, udaranya jauh dari kata polusi dan pohon-pohon masih rimbun tumbuh di tanahnya.

Para traveler yang hendak bermain air di sungai masih diperbolehkan, asal tidak menggunakan barang-barang yang mengandung deterjen, sabun dan pasta gigi, sebab sungai menjadi sumber utama kebutuhan Suku Baduy dan pencemaran sangat dihindari untuk menjaga keasrian dan kelestarian alam, Sehingga air tidak boleh tercampur sampah modern.

Menjaga Kebersihan Selalu

Ketika sudah memasuki kawasan permukiman, para traveler diharuskan untuk selalu dan terus menjaga kebersihan dan jangan sampai membuang sampah sembarangan. Terlebih bagi traveler perempuan yang sedang haid, buanglah pembalut setelah dibersihkan terlebih dahulu dan jangan dibuang di dalam kawasan kampung adat Suku Baduy, sebaiknya buang pembalut kotor ketika sudah di luar kawasan.

Jangan Tinggalkan Teknologi, Pun Sandal

Suku Baduy terkenal dengan kebiasaannya yang masih menganut tradisi yang sangat tradisional. Mereka sangat menghindari teknologi modern, sekalipun hanya sebuah sandal. Para traveler harus selalu mengecek barang bawaan, jangan sampai meninggalkan barang-barang yang modern, seperti sandal, senter.

Tidak Boleh Foto dan Merekam Video

Sayangnya, ketika memasuki kawasan desa adat Suku Baduy, para traveler tidak diizinkan untuk mengambil gambar pun merekam video. Jadi, sebelum masuk ke kawasan para traveler harus terlebih dahulu mematikan segala peralatan elektronik yang dibawa, seperti telepon genggam, kamera dan segala teknologi lainnya, agar selalu menghormati adat dan peraturan yang berlaku di Suku Baduy.***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network