JAKARTA, iNewskaranganyar.id -Viral di media sosial mengenai kehidupan Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko karena tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggalkan oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan Ibu menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
Kisah pilu Tiko dimulai sejak ayahnya pergi meninggalkan ibunya. Tiko merasakan ada keanehan terhadap kondisi sang ibu yang mulai kurang sehat dan suka berbicara sendiri.
"Sejak 2011-2013 ibu kurang sehat suka ngomong sendiri, suka marah-marah," cerita Tiko dikutip dari Youtube Bang Brew TV, Selasa (3/1/2023).
Namun dibalik semua itu berapa harga rumah mewah yang ditemati Tiko bersama Ibundannya di kawasan Cakung tersebut?
Berdasarkan situs pencari properti rumah.com, harga rumah di kawasan Cakung dikisaran Rp2 miliar sampai Rp4,5 miliar tergantung luas tanah dan bangunan. Namun ada juga harga rumah dikisaran Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.
Sementara itu, berdasarkan situs Lamudi, harga rumah di kawasan Cakung sekira Rp1,6 miliar hingga Rp4,3 miliar. Harga rumah ini tergantung luas tanah dan bangunan.
Sekadar informasi, Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Noves mengatakan, Eny yang diduga mengalami depresi itu telah dibawa oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.
Noves menambahkan seluruh biaya pengobatan Eny selama menjalani perawatan ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang sebelumnya dibuatkan pengurus RT 06.
Meski demikian, pengurus RT 06/RW 02 masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari tim dokter RSKD Duren Sawit terkait kondisi psikis Eny.
"Kalau kami lihat (penyebab masalah kejiwaan Eny) mungkin faktor ekonomi, terus pikiran. Mungkin permasalahan keluarganya. Menghidupi seorang anak, itu mengganggu mentalnya," ujar Noves.
Noves mengatakan kondisi perekonomian Eny mengalami keterbatasan setelah ditinggal pergi suaminya sehingga rumah mewah dua lantai terbengkalai sejak 2010.
Tak hanya itu, anaknya Tiko juga putus sekolah sejak kelas satu SMP. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait