Pemilihan Rektor Digoyang Isu Kecurangan, UNS: Itu Menyesatkan!

Bramantyo
Majelis Wali Amanat (MWA) UNS Prof Hasan Fauzi. Secara tegas membantah postingan soal adannya pertemuan serta kecurangan saat pemilihan Rektor UNS (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

SOLO, iNewskaranganyar.id - Pasca pemilihnya Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) yang akhirnya memilih Prof Sajidan menggantikan Prof Jamal Wiwoho "digoyang" kabar adannya kecurangan di pemilihan orang nomer satu di UNS.

Majelis Wali Amanat (MWA) itupun langsung bereaksi kala dugaan adannya kecurangan di pemilihan Rektor itu viral setelah postingan dengan tagar #RektorUNSCurang, #TolakSajidan, #PemilihanCurang, #SajidanCurang itu diunggah di Media Sosial.

Apalagi postingan itu memuat foto Retor UNS Terpilih Prof Sajidan. Selain memasang foto Prof Sajidan sebagai rektor terpilih, menyebut bila Rektor UNS terpilih itu mengumpulkan pemilik hak suara dengan mengkarantina di sebuah hotel yang ada di Solo.

Menanggapi unggahan yang menyebut ada dugaan kecurangan pada pemilihan Rektor UNS dan permintaan agar desakan agar pemilihan Rektor UNS diulang mendapatkan respon dari Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNS Prof Hasan Fauzi. Secara tegas membantah postingan soal adannya pertemuan pemilik hak suara seperti yang ditudingkan tersebut.

Simak Video : "Munas Hipmi di Solo diwarnai Adu Jotos" Tonton DISINI

"Tidak ada pertemuan itu,"papar Hasan dalam konfrensi pers di ruang rektorat lantai 2 Kampus UNS, Selasa (22/11/2022).

Menurut Hasan Fauzi, postingan tersebut telah merusak nama organisasi dalam hal ini nama baik UNS. Pihaknya telah melakukan identifikasi melalui tim IT dan tim hukum UNS.

"Postingan itu telah merusak nama baik Organisasi dalam hal ini nama baik UNS. Kami telah mengidentifikasikan postingan tersebut. MWA UNS menilai isi tulisan, gambar, maupun video mengarah ke ujaran kebencian, atau hate speech. Sekali lagi, itu menyesatkan, dan merusak nama baik UNS dengan pemanfaatan media sosial," ujarnya.

Ia mengatakan postingan tersebut diduga disusun oleh pihak yang tidak memahami proses dan prosedur pemilihan rektor. 

Sebab, Ungkap Hasan Fauzi, pemilihan Rektor UNS periode 2023-2028 dilaksanakan secara terbuka dan demokratis dengan berpijak pada peraturan perundangan dan peraturan internal yang berlaku.

Dimana tiap-tiap anggota MWA pemilik hak suara memiliki integritas dan sikap independen dalam memberikan suara dalam penetapan rektor terpilih. 

Selama proses pemilihan rektor itu, pihaknya juga membuka diri bilamana ada pihak yang keberatan dengan tiga calon yang ditetapkan. Namun tidak ada keberatan dari publik yang diberikan.

"Kami memandang MWA maupun Rektor terpilih merupakan simbol kehormatan organisasi. Ini yang ingin kami selamatkan," ujarnya.

Hanya saja saat ditanya apakah MWA atau UNS akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan pemilik akun itu pada pihak Kepolisian, Hasan Fauzi belum bisa mengutarakannya.

"Kami akan mengkaji terlebih dahulu sebelum membawa ke jalur hukum. Bukan untuk apa-apa, hanya menyelamatkan kehormatan organisasi,"ujarnya. ***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network