KARANGANYAR,iNews.id - Persika Karanganyar memiliki sejarah panjang sejak awal berdiri hingga saat ini. Klub yang pernah jadi penghuni Liga 2 ini ternyata cikal bakalnya berawal dari sekelompok pemuda yang gemar bermain sepakbola didekat makam pahlawan.
Persika Karanganyar lahir saat Republik Indonesia baru berusia 20 tahun atau tepatnya di tahun 1965. Sebelum lahir nama Persika, terlebih dahulu lahir klub sepak bola Persatuan Makam (PSM). PSM inilah cikal bakal terbentuknya klub Persatuan Sebakbola Karanganyar (Persika).
Meskipun tak ada tanggal pasti kapan embrio klub sepak bola Persatuan Makam (PSM) terbentuk. Sehingga untuk mengetahui siapa Bupati Karanganyar yang ikut menginisiasi terbentuknya PSM saat itu pun sulit diketahui.
Namun bila menilik dari tahun terbentuknya PSM, ada dua nama yang saat itu memimpin Kabupaten Karanganyar. Kedua pemimpin itu adalah Daisman yang memimpin mulai Februari 1965 hingga Agustus 1965 atau Drs Harun Al Rasyid memimpin mulai September 1965 hingga Oktober 1965.
Salah satu mantan pemain Persika Karanganyar era 1980, Tugimin GP alias Gepeng mengatakan PSM sebagai cikal bakal lahirnya Persika itu hanyalah sekumpulan pemuda yang gemar berolahraga sepakbola.
Saat itu tanah lapang yang sangat cocok untuk bermain bola hanya berada didekat makam pahlawan, maka para pemuda ini setiap harinya bermain bola didekat makam pahlawan tersebut.
Setiap sore para pemuda ini bermain bola. Meskipun saat itu situasi politik di Indonesia belum seaman saat ini, namun semangat mereka bermain bola sangat tinggi. Hingga akhirnya mereka pun sepakat membuat perkumpulan sepak bola itu dengan nama PSM.
"Nama awal itu PSM, Persatuan Sepakbola Makam (PSM). Dikasih nama PSM, karena mainnya saat itu didekat makam pahlawan,"papar Gepeng, mengawali ceritanya saat ditemui iNewskaranganyar.id, belum lama ini.
Usia PSM tak begitu lama. Karena hanya sebatas perkumpulan sepakbola biasa, akhirnya PSM ini vakum. Akhirnya, diera Kepemimpinan Bupati Karanganyar AKBP R Soekardjono diera tahun 1965 hingga 1968, nama PSM berganti nama menjadi Persika Karanganyar.
"Tepatnya pada 20 Nopember 1967, PSM berganti nama menjadi Persika Karanganyar. Dan tanggal di tahun itu juga, Persika resmi dikukuhkan," terangnya.
Perjalanan Persika Karanganyar
Sejak resmi dikukuhkan, perjalanan Persika Karanganyar tak semulus klub-klub sepakbola didaerah lainnya. Tak mulusnya perjalanan Persika Karanganyar, ungkap Gepeng, disebabkan faktor pendanaan. Minimnya pendanaan, membuat klub ini tak banyak terlibat diberbagai kompetisi persepakbolaan di tanah air.
Jatuh bangun dirasakan para pemain Persika Karanganyar. Meski sangat minim pendanaan, namun tekad para pemain Persika untuk mengibarkan bendera dikancah persepakbolaan tanah air begitu kuat.
Hingga akhirnya, diera tahun 1980-an, Persika Karanganyar akhirnya bisa melenggang ke kasta persepakbolaan tertinggi di Tanah Air. Kala itu, ungkap Gepeng, Persika Karanganyar lolos ke Galatama Divisi II.
"Prestasi Persika pernah lolos di Divisi II pada era tahun 1980,"papar Gepeng. Persika Karanganyar sempat vakum berkompetisi selama 10 tahun lamanya.
Terakhir kompetisi yang diikuti Persika Karanganyar pada Divisi 2 Liga Indonesia musim 2010/2011. Tim yang berjuluk singo lawu ini memang kalah bersaing dengan tim-tim asal Jawa Tengah lainnya, bahkan dari tim-tim dari Solo Raya semisal Persis Solo, Persebi Boyolali bahkan Persiharjo Sukoharjo. Selama berdiri Persika Karanganyar belum pernah lolos semi final kompetisi Liga Indonesia yang mereka ikuti.
Gonta Ganti Manajemen
Persika salah satu tim yang pernah menjadi penghuni Divisi 2 Liga Indonesia musim 2010/2011. Namun karena Manajemen Persika Karanganyar silih berganti dilakukan. Sangat berpengaruh terhadap tim berjuluk Singa Lawu ini.
Silih berganti manajemen mulai dari Dwidoyo 1989 - 1994, dilanjutkan dengan Rina Iriani Sri Ratnaningsih pada tahun 1994-1999 dan dilanjutkan kembali oleh Rina Iriani pada 1999 - 2004, belum mampu mengembalikan nama besar Persika di kancah persepakbolaan tanah air.
Manajemen dari Rina Iriani Sri Ratnaningsih itupun dilanjutkan oleh Joko Siwiyono pada tahun 2004 - 2009 dan tongkat estafet itupun berlanjut pada Paryono di tahun 2011 - 2015. Di kepemimpinan Paryono, Persika pernah ikut di Piala Suratin. Namun saat itu langkah Persika Karanganyar terhenti.
Dan kepengurusan Persika itupun dilanjutkan oleh Dua Malam Sehari pada 2015 - 2020. Setelah tertidur pulas cukup lama, Persika Karanganyar kembali bangkit. Dibawah kepemimpinan manajemen baru, Prihanto, yang terpilih pada tahun 2020, Persika Karanganyar mulai mampu berbicara banyak hingga menembus babak 10 besar Liga 3 Zona Jawa Tengah.
Munculnya Persika setelah tidur panjang sempat membuat gempar Liga 3 Zona Jawa Tengah. Apalagi, saat itu Persika berada di grup neraka diantaranya PPSM Magelang, Persak Kebumen, Persibas Banyumas, PSIW Wonosobo dan ISP Purworejo.
Berada di Grup neraka membuat manajemen Persika saat itu dibawah Prihanto tidak mematok target tinggi-tingg. Prihanto hanya mematok Persika tidak menjadi juru kunci grup. Kalaupun lolos ke Liga 2 menjadi target tambahan.
Kegarangan Persika saat itu bukan kaleng-kaleng, sapu bersih seluruh laga uji coba mulai melawan Tim dari Jawa Tengah mampu membuat Persika kembali diperhitungkan. Kini Persika Karanganyar kembali ikut di Liga 3 Zona Jawa Tengah. Mampukah di kompentisi Liga 3 PSSI Zona Jawa Tengah ini, Juliyatmono sebagai panglima perang mampu mengembalikan Persika ke kasta Liga 2 yang pernah di huninya.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait