KARANGANYAR,iNews.id - Kearifan lokal masyarakat Jawa sangat beragam. Salah satunya hitungan weton Jawa untuk pernikahan. Weton adalah hitungan hari lahir seseorang yang biasanya digunakan untuk meramal nasib. Biasanya weton dihitung berdasarkan hari dan pasaran yang terdiri dari lima, yaitu kliwon, legi, pahing, pon, dan wage.
Bagi masyarakat Jawa, menghitung weton dipercaya dapat menggambarkan kecocokan kedua insan yang akan melangsungkan pernikahan. Perhitungan weton dianggap bisa meminimalisir bencana atau kesialan dari masing-masing watak dua insan tersebut.
Bagaimana perhitungan dari weton Jawa untuk pernikahan? Berikut penjelasan mengenai cara menghitung weton Jawa untuk pernikahan.
Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan
Hitungan Weton Jawa untuk pernikahan. (Tangkapan Layar/celebrities.id/iNewskaranganyar.id)
Jika sudah dihitung, maka hasil hitungnya dicocokkan dengan hasil perhitungan berikut ini.
PEGAT (hasil penjumlahan 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Jika kamu ingin mengetahui kecocokan antara calon mempelai, maka masing-masing hari dijumlahkan dengan wetonnya.
Misalnya, hari kelahiran mempelai pria adalah Minggu Pon, berarti nilai neptunya adalah 12 (5+7). Sementara hari kelahiran mempelai wanita adalah Rabu Kliwon, berarti nilai neptunya adalah 15 (7+8). Jadi jumlah weton kedua mempelai jika dijumlahkan adalah 12+15=27.
Jika sudah dihitung, maka hasil hitungnya dicocokkan dengan hasil perhitungan berikut ini.
PEGAT (hasil penjumlahan 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Pasangan yang mendapatkan hasil Pegat akan sering menghadapi masalah ekonomi, kekuasaan, perselingkuhan yang bisa menyebabkan pasangan tersebut bercerai. Ini menandakan hal yang tidak bagus. Sebaiknya kamu memperbaiki diri untuk mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi di kehidupan rumah tanggamu nanti.
RATU (jika hasil penjumlahannya = 2, 11, 20, 29)
Jika hasil penjumlahannya menandakan Ratu maka pasangan tersebut memang sudah berjodoh. Ratu adalah tanda yang bagus untuk kedua belah calon pengantin. Kamu akan dihargai dan disegani oleh tetangga dan lingkungan sekitar. Bahkan banyak orang yang iri akan keharmonisan kamu dalam membina rumah tangga.
JODOH (jika hasil penjumlahannya = 3, 12, 21, 30)
Pasangan tersebut memang berjodoh yang akan disertai kerukunan sampai tua. Pasangan ini bisa saling menerima segala kelebihan dan kekurangan masing-masing.
TOPO (jika hasil penjumlahannya = 4, 13, 22, 31)
Topo adalah tanda tidak cocok untuk kedua pasangan. Pasangan Topo akan sering mengalami kesusahan di awal musim karena masih butuh waktu untuk saling memahami. Namun pasangan ini akan bahagia pada akhirnya.
TINARI (jika hasil penjumlahannya = 5, 14, 23, 32)
Pasangan ini akan senantiasa dilimpahi keberkahan. Selain itu pasangan Tinari akan menemukan kebahagiaan dan kemudahan dalam mencari rezeki. Selain itu, hidupnya juga sering mendapat keberuntungan.
PADU (jika hasil penjumlahannya = 6, 15, 24, 33)
Pasangan Padu akan sering mengalami pertengkaran dalam berumah tangga. Meski sering bertengkar, pasangan ini tidak akan sampai bercerai. Masalah pertengkaran ini bisa dipicu oleh hal-hal yang sepele sehingga harus saling mengerti satu sama lain.
SUJANAN (jika hasil penjumlahannya = 7, 16, 25, 34)
Pasangan Sujanan akan sering mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan dalam berumah tangga. Biasanya hal ini dipicu dari pihak laki-laki maupun perempuan yang memulai perselingkuhan tersebut.
PESTHI (jika hasil penjumlahannya = 8, 17, 26, 35)
Pasangan Pesthi akan hidup rukun, tenteram, damai sampai tua dalam rumah tangganya. Meskipun ada masalah, tidak akan sampai merusak keharmonisan keluarga.
Itulah cara hitungan weton Jawa untuk pernikahan. Apabila salah satu mempelai berasal dari suku Jawa, bahkan keduanya dari Jawa maka tidak ada salahnya menggunakan hitungan weton Jawa untuk pernikahan ini.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait