KARANGANYAR, iNews.id - Sejarah berdirinya Traveloka berawal dari Ferry Unardi dan Albert yang kesulitan mendapatkan tiket pesawat untuk pulang ke tanah kelahirannya, Padang, Sumatera Barat dari dari tempatnya merantau, Amerika.
Melihat sulitnya mendapatkan tiket, terbesit dalam benak pikirannya untuk menciptakan peluang membuat aplikasi pemesanan tiket melalui online.
Tujuannya untuk membantu masyarakat mendapatkan tiket pesawat dengan mudah. Akhirnya pada 29 Februari 2012, Ferry Unardi dan Albert pun mendirikan aplikasi pemesanan tiket dan hotel yang diberi nama Traveloka.
Bersama dua temannya, Ferry Unardi menyewa apartemen di Jakarta untuk memulai usaha.
Menggunakan tiga laptop sebagai modal utama, para founders memulai perjalanan Traveloka sebagai metasearch engine untuk pembanding harga tiket pesawat.
Logo
Agar mudah dan cepat dikenal Ferry Unardi (CEO & Co-Founder), dan Albert (Co-Founder) inipun memilih logo perusahaan yang identik dengan gambar burung dilengkapi warna putih dan biru.
Burung yang bernama Godwit ini menjadi inspirasi karena memiliki kemampuan untuk terbang sejauh ribuan kilometer tanpa berhenti sama sekali.
Hal ini dilakukan karena mereka suka berpetualang atau bermigrasi keliling dunia. Karakter ini sesuai dengan visi Traveloka untuk terus “terbang” jauh ke seluruh dunia sehingga dapat memberikan kemudahan bagi konsumen di manapun berada.
Berawal dari 8 orang
Pada awal berdiri, Traveloka hanya beranggotakan delapan orang yang terbagi ke dalam beberapa divisi, seperti keuangan, operasional, pemasaran, dan lainnya.
Kini, Traveloka memiliki lebih dari 2.000 talenta-talenta terbaik dari Asia Tenggara, dan kawasan lain, seperti Eropa dan Amerika.
Hal ini menjadi fondasi terciptanya inovasi-inovasi yang diterima dengan baik oleh para konsumen, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya. Traveloka saat ini memiliki rasio karyawan pria & wanita sebesar 60:40.
Karyawan laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan karier yang sama. Traveloka juga menunjukkan komitmennya untuk menjunjung tinggi keberagaman dan inklusivitas dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan suportif bagi semua karyawan, termasuk wanita, untuk tumbuh dan berinovasi.
Beragam inovasi
Berbagai inisiatif dan inovasi dikembangkan selama pandemi. Adapun beberapa fiturnya adalah Traveloka Eats Delivery, Traveloka Clean Partners, Traveloka Livestyle, Tes Covid-19, Traveloka PayLater Virtual Number, Gold, Serta beberapa fitur lain, seperti Online Xperience Tur Virtual, Buy Now Stay Later, Pay Upon Check-In, Easy Reschedule, hingga layanan Orde Now untuk Traveloka Eats.
Berangkat dari pencapaian dan pengalaman di Tanah Air, sejak 2015, Traveloka menjadi perusahaan startup teknologi Tanah Air pertama yang mengembangkan bisnis di luar negara asalnya ke wilayah Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Bahkan, pada 2017, Traveloka menyandang gelar perusahaan Unicorn.
Miliki lebih dari 20 produk dan layanan
Traveloka yang sebelumnya dikenal sebagai Online Travel Agent kini telah bertransformasi menjadi lifestyle superapp di Asia Tenggara.
Menawarkan solusi end-to-end dengan portofolio komprehensif dengan lebih dari 20 produk dan layanan di bawah tiga pilar utama, yaitu Perjalanan (Travel), Local Services, dan Layanan Keuangan (Financial Services).
Demikian sejarah singkat berdirinya aplikasi pemesanan tiket pesawat secara online Traveloka, semoga bermanfaat.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait