Satu Abad Terate Emas, 7000 Pendekar PSHT Karanganyar Serahkan Tanah dan Air dari Sumber Panguripan

Bramantyo
Satu Abad PSHT Bupati Karanganyar Juliyatmono serakan tanah dan air yang diambil dari Sapto Tirto Pablengan pada Sapto Yohanis, Ketua Perwakilan Pusat PSHT Wilayah Jawa Tengah (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR,iNews.id - Sebanyak 7000 pendekar dari Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) tumpah ruah di alun-alun Kota Karanganyar. Para pendekar ini berkumpul untuk menyambut kirab Nusantara memperingati satu abad berdirinya organisasi pencak silat terbesar di Indonesia tersebut.

Pantauan iNewskaranganyar.id, sejak pukul 14.00 WIB, secara bergelombang para pendekar ini datang menuju halaman masjid Agung Madaniyah Karanganyar. Mereka datang tidak hanya dari Karanganyar. Namun dari kota-kota penyanggah lainnya termasuk dari Kota di Jawa Timur yang berbatasan langsung itupun datang.

Kemeriahaan menyambut kirab nusantara satu abad berdirinya PSHT yang dihadiri Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wakil Bupati Rober Christanto, Ketua DPRD Bagus Selo, Dandim 0727 Letkol Inf Andri Army Yuda Ardhitama dan Wakapolres Kompol Purbo Adjar Waskito, semakin meriah dengan kehadiran 17 reog Ponorogo.

Suasana semakin khitmad saat Bupati Karanganyar Juliyatmono menyerahkan air dan tanah yang dimasukkan dalam kendil berhias rangkaian kembang melati. 

Air dan tanah yang diambil dari tujuh mata air peninggalan Pangeran Samber Nyawa di Sapto Tirto Pablengan itupun kemudian diserahkan pada Ketua Perwakilan Pusat PSHT Wilayah Jawa Tengah Sapto Yohanis.


Satu Abad Terate Emas di Karanganyar Meriah (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

Bupati Karanganyar, Juliyatmono sampaikan dengan satu abad PSHT keren, ini hal yang luar biasa. Peringati satu abad kelahiran perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun, menggelar kirab tanah dan air dari seluruh Indonesia.

Menurutnya tanah dan air ini mempersatukan bangsa. Dan PSHT ikut andil mempersatukan Republik Indonesia. Tanah dan air dari Sabang sampai Merauke ini dikirab dan dikumpulkan menjadi satu, sebagai simbol mempererat persaudaraan, menjaga keutuhan kebinekaan.

"Satu abad PSHT pusat Madiun ini sangat keren, luar biasa dan ini simbolik mengajak semua pihak untuk mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia,"papar Juliyatmono pada iNewskaranganyar.id usai penyerahan tanah dan air di satu abad PSHT, di Masjid Madaniyah, Minggu (24/7/2022).

Ia menambahkan Tanah dan Air ini merupakan simbol mempersatukan. Dan PSHT, ungkap Juliyatmono, hadir untuk mempersatukan Republik.

"Tanah dan air ini diambil dari Sapto Tirto Pablengan, banyu panguripan (Air Kehidupan). Dan PSHT ini merupakan aset bangsa yang dikelola secara profesional. Olah raga pencaksilat itukan menumbuhkan rasa bela negara. Jadi setiap saat negara dalam keadaan terancam, PSHT hadir,"jelas Juliyatmono.

Sementara itu Sapto Yohanis, Ketua Perwakilan Pusat PSHT Wilayah Jawa Tengah sebut tradisi ini baru pertama kali digelar untuk memperingati Satu Abad PSHT.  Nantinya tanah dan air yang dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia dijadikan satu dan dibawa ke Padepokan PSHT di Madiun, Jawa Timur. 

"Air dan tanah dari berbagai wilayah di Nusantara dikumpulkan menjadi satu di Madiun," jelasnya. 

Setelah semua terkumpul dan dijadikan satu selanjutnya air dan tanah tersebut akan diletakkan di Monumen Satu Abad PSHT. Yang puncaknya jatuh pada 2 September 2022. 

"Pada puncak acara 2 September nanti, dilakukan peresmian Monumen 1 Abad PSHT. yang  diwarnai pertunjukkan budaya tradisional salah satunya pertunjukkan 100 Reog Ponorogo,"ujarnya

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network