JAKARTA, iNews.id - Di Indonesia ada kampung unik. Dimana mayoritas para penghuninya dihuni perempuan berstatus janda.
Beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya janda di kampung-kampung ini adalah rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya angka pernikahan dini.
Selain itu, ada juga faktor suami yang meninggal dunia. Dua hal tersebut menjadi faktor terbesar yang menyebabkan banyak selain wanita berstatus janda.
Akibatnya kampung-kampung ini dijuluki kampung janda. Lantas kampung mana saja yang banyak jandanya?
1. Kampung batuah
Kampung Batuah, Banjarbaru ini dihuni 90 persen perempuan hidup tanpa memiliki suami.
Sama seperti kampung lain, masyarakat di kampung ini juga melakukan aktivitas ala kadarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Hanya saja selama 10 tahun terakhir, kampung tersebut dipenuhi oleh janda. Tak hanya itu, para janda ini juga memiliki umur yang beragam.
Namun, sebagian besarnya berusia 25 ke atas. Faktor mereka menyandang status janda pun bermacam-macam. Ada yang ditinggal meninggal sang suami hingga karena perceraian.
Sementara itu, sebutan Kampung Janda berawal dari bencana banjir yang melanda kampung tersebut. Kala itu, salah seorang warganya diwawancara oleh media.
Dalam wawancara tersebut, diketahui bahwa cukup banyak korban banjir yang berstatus janda.
2. Desa Ciburayut
Desa Ciburayut di Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor merupakan sebuah perkampungan yang dikenal banyak dihuni para wanita tak bersuami.
Bahkan, istilah 'Kampung Janda' melekat padanya akibat fenomena sosial yang terjadi, di mana cukup banyak janda yang tinggal di kampung tersebut.
Desa Ciburayut dihuni 30 keluarga yang semuanya merupakan janda. Usia perempuan yang menjanda berkisar dari 25 hingga 50 tahun. Dan yang menarik, kebanyakan warga yang tinggal di kampung ini adalah para janda muda.
Faktor yang menyebabkan banyaknya janda muda di kampung ini adalah karena maraknya pernikahan dini.
Selain karena pernikahan usia dini, perceraian juga terjadi karena karena ditinggal mati oleh suami. Berada di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango, membuat sebagian besar pria di sana bekerja sebagai penambang pasir, baik dari menggali dan menyaring pasir, hingga pemecah batu.
Pekerjaan seperti itu tentu saja memiliki risiko yang sangat besar. Sering terjadinya longsor di area kerja membuat jatuhnya banyak korban, tak heran banyak perempuan mendadak jadi janda karena kematian suaminya.
3. Komplek Arbain Gempeng Bangil Pasuruan
Kompleks Perumahan bernama Arbain di Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, adalah perkampungan unik karena khusus penghuninya hanya para janda.
Tak heran warga di sekitar lokasi perumahan menyebutnya sebagai kampung janda dengan peraturan wajib diikuti diantaranya tidak boleh menerima tamu bukan mukrimnya.
18 tahun sudah Perumahan Arbain berlokasi di Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Dinamakan Perumahan Arbain diambil dari Bahasa Arab berarti 40, karena jumlahnya 40 unit rumah.
Kampung janda dihuni para wanita statusnya janda cerai atau ditinggal wafat oleh suaminya rata-rata umurnya 35-hingga 70 tahun dan tidak dipungut biaya sepeserpun.
Pendiri Komplek para Janda ini Hanif Kamaludin yang memenuhi amanat sang Ibundanya untuk menyisihkan harta yang dimiliknya untuk membantu para janda.
Editor : Ditya Arnanta