Kisah Mantan Sales Rokok Jadi Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo: Semuanya Mengalir Begitu Saja

Bramantyo
Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo saat berkumpul bareng teman-temannya saat dirinya masih menjadi seorang sales rokok (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR,iNews.id - Ketua DPRD Bagus Selo terpampang di baliho yang ada di sejumlah jalan Kota Karnganyar. Dalam foto yang terpampang, Bagus Selo tampak mengenakan jas hitam dan berdasi dengan suasana santai.

Bagus Selo pun sambil mengepalkan satu tangan tanda menunjukan semangat yang tak pernah pudar. Sedangkan di bagian samping baliho ada tulisan memperingati hari lahirnya Pancasila.

Di bagian bawah baliho tertulis nama Bagus Selo Ketua DPRD karanganyar. Nama Bagus Selo sudah tak asing lagi bagi masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Lawu. 

Masyarakat Karanganyar mengenal Bagus Selo tak hanya sebagai Ketua DPRD, tapi masyarakat pun mengenalnya sebagai Ketua DPC PDIP.

Namun, dibalik kesuksesan yang diraih oleh Bagus Selo, ternyata Bagus Selo dulunya seorang seles rokok keliling sambil membawa mobil Box.

Hal itu diutarakan Bagus Selo secara blak-blakan saat ditemui iNewskaranganyar.id disela reuni tempatnya dulu bekerja. Menurut Bagus Selo, orang hanya tahu dirinya Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC PDIP.

Tapi sangat sedikit yang tahu kalau dirinya dulu adalah seorang sales rokok. Bahkan saat pertama kali menjadi anggota DPRD di tahun 1999, dirinya datang ke gedung DPRD naik sepeda motor.

"Saat menjadi anggota DPRD pertama kali di tahun 1999, saya masih tercatat sebagai karyawan di perusahaan rokok, meskipun status saya karyawan non aktif. Dan saya pertama kali datang ke gedung DPRD pakai sepeda motor,"papar Bagus Selo mengawali ceritannya pada iNewskaranganyar.id, Minggu (26/6/2022).

Sebenarnya, perusahaan tempatnya bekerja tidak pernah memecat dirinya. Meski dirinya sudah menjadi anggota Dewan. Bagus Selo memutuskan berhenti ditempat dimana dirinya mengabdi selama 14 tahun, karena rasa tak enak selalu menerima gaji meski dirinya jarang masuk kerja.

"Saya di perusahaan hampir 14 tahun, 5 tahun sales, 5 tahun di kepala gudang dan kepala kendaraan. Saat anggota dewan pertama saya masih juga pegawai perusahaan, tidak boleh keluar. Saya memaksakan diri harus keluar, karena saya merasa tidak enak. Kalau bekerja hanya menerima gaji dan sebagainya," terangnya.

"Waktu saya cuma kadang pagi absen, sore absen. Karena tidak enak, menerima gaji tapi tidak bekerja, tidak enak. akhirnya memutuskan keluar,"imbuhnya.

Menurut Bagus Selo, dirinya bukan berasal dari keluarga yang kaya raya. Dirinya berasal dari keluarga biasa saja. Keterbatasan ekonomi mendorong dirinya untuk bekerja selepas SMA.

"Saya bukan berasal dari keluarga mampu, saya cari kerja saat itu untuk membantu ekonomi keluarga,"papar Bagus Selo.

Profesi sebagai seles rokok dijalani selama 5 tahun. Sebelum akhirnya dirinya diangkat menjadi kepala gudang dan akhirnya menjadi kepala kendaraan di perusahaan rokok yang kini produknya sudah tidak diproduksi lagi.

Bagus Selo masih ingat benar, saat lamarannya di perusahaan rokok itu diterima, dirinya sangat gembira bukan main. Pasalnya, dengan diterima bekerja, dirinya bisa membantu kondisi ekonomi keluargannya.

"Alhamdulillah mendaftar di perusahaan rokok diterima sebagai sales. Hampir lima tahun saya jalani. Lalu menintkat jadi kepala gudang, kepala kendaraan,"terangnya.

Banyak suka dan duka dialami oleh Bagus Selo saat dirinya masih bekerja di perusahaan rokok tersebut. Dimana saat reformasi gudang milik perusahaan tempatnya bekerja dijarah oleh massa. Tiga unit mobil box dikeluarkan massa dari dalam gudan dirusak hingga dibakar. Dan rokok yang ada di dalam gudang dijarah massa.

Saat kejadian itu berlangsung, kebetulan dirinya tengah berusaha keras mengamankan tempat tinggalnya. Pasalnya, kebetulan tempat tinggalnya berada disamping persis kediaman keturunan Tionghua. 

Karena khawatir massa membakar rumah Tionghua dan rumahnya yang ada disampingnya ikut terbakar, maka Bagus Selo berusaha keras berjuang menghalau tidak membakar rumah keturunan Tionghua tersebut.

"Kalau rumah Tionghua itu dibakar, rumah saya jelas ikut terbakar. Soalnya rumah saya berada persis disamping rumah keturunan Tionghua. Tidak tahunnya setelah massa berlalu, saya kembali ke kantor. Malah dapat kabar kalau massa tadi menjarah gudang rokok dan merusak tiga unit mobil box rokok,"ujar Bagus Selo mengenang kejadian itu.

Jiwa sebagai seorang pemimpin sudah muncul pada diri Bagus Selo. Sesaat setelah kejadian penjarahaan gudang dan kendaraan perusahaan dirusak massa, Bagus Selo berjuang agar karyawan lainnya tidak disalahkan oleh pihak Perusahaan. 

Kalaupun yang harus disalahkan, biar dirinya yang disalahkan oleh pihak perusahaan. Karena dirinya adalah seorang pimpinan. Diluar dugaan, dirinya tidak dipecat, malah sebaliknya pihak perusahaan memberikan tanggungjawab lebih besar pada dirinya.  

Pengalaman lainnya yang dialami oleh Bagus Selo saat masih bekerja di perusahaan rokok yaitu saat mobil box L 300 yang dinaikinya terjun bebas kedalam jurang sedalam 2,5 meter di daerah Boyolali, tepatnya didepan SPBU.

Sebelum kejadian naas, dirinya baru saja pulang sehabis memutar film layar tancap didaerah Selo, Boyolali.  Kebetulan saat dirinya hendak kembali, hujan gerimis turun. Turunnya hujan membuat jalan yang dilalui kendaraannya licin. Akibatnya, supir yang membawa mobil sulit
untuk mengendalikan laju kendaraan. Dan akibatnya, mobil terjun bebas kedalam jurang.

"Alhamdulillah saya bersyukur sekali meski mobil jatuh ke dalam jurang, saya, supir dan pembantu umum yang saat itu ada didalam mobil tidak mengalami luka sedikitpun. Hanya kaca mobil bagian depan lepas,"ujar bagus Selo mengenang kisahnya dulu.

Menurut Bagus Selo, saat dirinya dipercaya menjadi seorang pemimpin di perusahaan rokok itu, dirinya tidak merasa menjadi pemimpin. Dirinya masih saja berbaur dengan rekan-rekannya yang lain.

Bahkan dirinya masih ingat benar, saat lebaran, pernah ada temannya di bagian sales ingin meminjam mobil box untuk dipakainya mudik lebaran. Sebenarnya, meminjamkan mobil box milik perusahaan diluar kepentingan perusahaan tidak diperbolehkan.

Namun karena kasihan melihat temannya ingin mudik lebaran, maka dirinya akhirnya meminjamkan mobil box pada rekannya.

"Saya wanti-wanti, sebelum masuk kerja, mobil sudah harus kembali semuannya. Jadi pas di cek, mobil ada di tempat,"ujar Bagus Selo tertawa.

Bagus Selo telah menjabat sebagai anggota DPRD selama lima periode sejak 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024. Masuk kedunia politik, bukanlah kehendaknya. Karena dirinya tidak paham sama sekali tentang politik. 

Bagus Selo masih ingat benar pertama masuk politik karena faktor ketidaksengajaan. Saat itu dirinya tengah duduk-duduk di depan rumah. Saat tengah duduk santai, ada tetangga rumah lewat depan dirinya. Saat melihat dirinya, tetangganya itu mengajak untuk ikut ke partai politik. 

"Awal pertama saya tolak, hari ke 2 tetangga saya itu lewat lagi pas saya juga lagi duduk-duduk di depan rumah. Kebetulan waktu itu sambil sambil nunggu warnet karena rumah buka warnet. Dan di hari yang ke 2 saya ikut. Kemudian saya di ajak ke rumah salah satu  tetangga,"terangnya. 

"Kebetulan saat itu dirumah itu banyak orang yang akan di bentuk pengurus partai PAC PDIP Kebakkramat. Saya masuk PDIP bulan Februari 1998. Nah saat itu saya di tunjuk jadi pengurus PAC dengan posisi sebagai bendahara PAC,"imbuhnya.

Termasuk saat era reformasi itupun, dirinya tidak berminat mendaftar menjadi Caleg. Tapi, sekali lagi, nama dirinya didaftarkan sebagai Caleg oleh rekan-rekannya.

Dan pada tahun 1999, PDI Perjuangan mendulang suara begitu spektakuler. Bahkan  saat itu, PDIP mendapatkan 23 kursi di DPRD Karanganyar yang saat itu sistemnya proporsional distrik.

"Saya di kecamatan nomor urut 1 mendapatkan dua kursi. Alhamdulilah saya jadi (anggota dewan) waktu itu,"terangnya.

Bagus Selo mengaku dirinya sejak awal terpilih tidak memiliki ambisi jabatan politik. Semuanya mengalir begitu saja. Awal karir politiknya benar-benar dia bangun dari bawah.

Termasuk di DPRD itupun semua posisi sudah dia rasakan. Mulai anggota biasa, Wakil Ketua Komisi, Ketua Komisi dan saat ini menduduki jabatan tertinggi di Legislatif menjadi Ketua DPRD.

Meski saat ini sudah menjabat sebagai Ketua DPRD dan Ketua DPC PDIP, namun Bagus Selo tak pernah melupakan dari mana dirinya berasal. Karenanya, hingga saat ini dirinya masih kumpul bersama teman-temannya saat dirinya masih menjadi seles
rokok.

"Termasuk menghadiri reuni dimana saya dulu bekerja masih saya lakukan,"terangnya

Meski prinsip hidup Bagus Selo mengalir begitu saja, dan tetap ingin menjadi Bagus Selo, namun sosoknya digadang-gadang akar rumput muncul sebagai salah satu kandidat yang bakal memimpin Kabupaten Karanganyar sebagai Bupati di 2024. 

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network