get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemerintah Tolak Proposal Sekolah Rakyat Karanganyar, Lahan Tak Sesuai Syarat

Sekolah Rakyat Surakarta Resmi Dibuka, Tampung 200 Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem

Senin, 14 Juli 2025 | 13:43 WIB
header img
Gubernur Ahmad Luthfi menyapa salah satu siswa Sekolah Rakyat Surakarta yang berlokasi di Jl. Tentara Pelajar Solo (Foto : iNewskaranganyar/Lituhayu)

SOLO, iNewskaranganyar.id — Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta resmi memulai kegiatan belajar per Senin (14/7/2025), bersamaan dengan peresmian serentak sembilan Sekolah Rakyat di Jawa Tengah oleh Gubernur Ahmad Luthfi.

Sekolah berasrama ini menjadi simbol kuat hadirnya negara dalam memperjuangkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

“Ini hari bersejarah. Saya terharu melihat semangat anak-anak dan orang tua. Ini bukti nyata bahwa negara hadir untuk menyejahterakan masyarakat,” ucap Gubernur Luthfi saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sentra Terpadu Soeharso, lokasi Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta.

Sekolah Rakyat Surakarta menampung sekitar 200 siswa angkatan pertama, didampingi 20 guru dan 12 wali asuh yang tinggal bersama di asrama. Seluruh kebutuhan pendidikan, tempat tinggal, dan keseharian siswa ditanggung negara, sebagai bentuk intervensi serius terhadap pengentasan kemiskinan ekstrem dari sektor pendidikan.

Sistem pembelajaran berbasis boarding school diterapkan agar anak-anak dapat fokus belajar dan membentuk karakter disiplin serta mandiri. Orang tua masih diizinkan menjenguk setiap akhir pekan, agar ikatan emosional tetap terjaga.

“Memang tidak mudah memisahkan anak dengan orang tuanya, apalagi yang belum pernah tinggal di luar rumah. Maka pembelajaran awal diisi dengan pendidikan moral dan perilaku,” jelas Luthfi. Ia menambahkan, fase adaptasi ini krusial untuk membentuk kepribadian anak yang tangguh.


Sekolah Rakyat Surakarta menjadi salah satu dari sembilan sekolah yang dioperasikan di Jawa Tengah, terdiri dari enam SMA dan tiga SMP. Total, lebih dari 850 anak dari keluarga tidak mampu telah diterima.

Gubernur Luthfi menegaskan, ini adalah langkah awal strategis untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.

“Kalau ini berhasil, masyarakat akan percaya. Kita bentuk kepercayaan publik bahwa sekolah rakyat adalah program serius, bukan proyek seremonial,” tandasnya.

Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, menyambut baik kehadiran sekolah rakyat dan berkomitmen penuh mendukung kenyamanan siswa.

Pemkot menyediakan sejumlah fasilitas hiburan dan rekreasi bagi anak-anak dan orang tua mereka.

“Setiap tiga bulan sekali akan ada tiket konser dan nonton gratis. Fasilitas olahraga kota juga kami buka gratis. Intinya, anak-anak jangan sampai stres di asrama. Harus tetap senang dan semangat,” ujar Respati.

Editor : Lituhayu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut