get app
inews
Aa Read Next : Atlet 10 Negara Ikut Hydroplus Indonesia Para Badminton Internasional di Edutorium UMS Solo

Santri Di Sukoharjo Meninggal Setelah Dianiaya Seniornya, Picunya Gara Gara Rokok

Selasa, 17 September 2024 | 19:06 WIB
header img
Santri Di Sukoharjo Meninggal Setelah Dianiaya Seniornya, Picunya Gara Gara Rokok (Foto: Ist)

SUKOHARJO, iNewskaranganyar.id - Seorang santri Pondok Pesantren Az Zayadiy, Grogol, Sukoharjo, berinisial AK (13), meninggal dunia, setelah diduga menjadi korban penganiayaan teman se pondoknya berinisial MG (15). 

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Senin (16/9/2024) siang sekira pukul 11.00 wib di dalam lingkungan pondok.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan saat ini kasus tersebut tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Sukoharjo. 

"Kami sangat berduka atas kejadian ini. Tragedi ini sungguh mengguncang kami, apalagi mengingat korban dan pelaku dan korban masih sangat muda,"papar Kapolres Sukoharjo AKBP. Sigit, bertempat di Mako polres Sukoharjo, Selasa (17/9/2024). 

Ia mengatakan kronologi penganiayaan berujung kematian ini terjadi sekira pukul 11.00 WIB. Saat itu, MG (15) santri asal Wonogiri ini tengah melintas didepan kamar korban.

Saat melintas didepan kamar korban, MG menciun bau asap rokok. Kemudian pelaku masik kedalam kamar korban. Didalam kamar, pelaku melihat korban tengah bersama temannya. 

Pada korban, pelaku meminta rokok. Namun oleh korban dijawab kalau dia tidak punya rokok. Sehingga korban tidak bisa memberi pelaku rokok.

Mendengar jawaban korban, pelaku kemudian meminta rokok pada teman korban. Dan oleh teman korban, pelaku diberi dua barang rokok. 

"Inilah yang menyebabkan pelaku emosi. Karena emosi, pelaku pun langsung menghajar dan menendang korban berulang kali hingga korban jatuh tersungkur dan pingsan, " terangnya. 

Melihat korban pingsan, para santri lainnya memberitahukan pada pengasuh ponpes. Dan pihak ponpes pun langsung lmembawa korban ke klinik untuk diperiksa.

Namun sayangnya, nyawa korban tak tergolong lagi. Korban sudah dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di klinik. 

Mendengar anaknya meninggal dunia, Orang tua korban meminta untuk dilakukan otopsi. Karena permintaan keluarga, jenazah korban dibawa ke RS Moewardi.

Dan malam itu juga orang tua korban melakukan pelaporan secara resmi ke Polres Sukoharjo.

“Ini murni penganiayaan, bukan kasus bullying. Dan saat ini kasus ditangani Unit PPA didampingi BAPAS. Sudah ada 12 saksi yang diperiksa.”jelas AKBP Sigit. 

Sementara itu ditemui saat ber takziah kerumah korban, pimpinan Ponpes Az Zayadiyy KH Abdul Karim (Gus Karim) menjelaskan bila kasus ini sudah ditangani Polres Sukoharjo. ***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut