SOLO, iNewskaranganyar.id - Ratusan warga Kota Solo, Jawa Tengah melakukan aksi topo bisu.
Aksi yang dilakukan di Taman Sriwedari hingga Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung itu dilakukan dengan tidak melakukan bicara.
Pantauan iNewskaranganyar.id di lokasi, tampak ratusan warga Solo yang didominasi kaum pria, wanita dan anak-anak tersebut hanya melakukan doa bersama dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan Loji Gandrung, Senin 16 Oktober 2023.
Wakil Koordinator, Joko Suranto menjelaskan, kehadiran warga Solo ke Sriwedari menuju Loji Gandrung tidak ada kaitannya dengan politik. Menurut koordinator Kecamatan Serengan itu mengatakan, hal itu tidak ada aksi tapi hanya sekedar mengingatkan agar PDIP tetap utuh.
"Kami sebenarnya tidak ada aksi, kita hanya sekedar mengingatkan kalau di Solo ini ada Wali Kota. Kalau orang Jawa ngelingke atau mengingatkan dan ini tidak ada tendensi mau apa-apa itu tidak," terang Joko Suranto ketika berbincang dengan wartawan di Taman Sriwedari, Solo.
"Jadi sekedar mengingatkan kalau PDIP tetap utuh itu saja," tegasnya.
Meski begitu, ketika disinggung aksi Topo Bisu dikaitkan dengan putusan MK soal batas usia Capres-Cawapres, Joko menegaskan hal tersebut tidak ada kaitan dengan putusan MK.
Kata Joko, aksi Topo Bisu yang digelar di Taman Sriwedari hingga Loji Gandrung tersebut pointnya hanya untuk mengingatkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka temui para pendemo (Foto: iNewskaranganyar.id/Doni Mahendro)
"Aksi ini tidak ada kaitannya dengan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Kami sebagai warga Kota Solo tetap sekedar mengingatkan, meski kondisi politik di Solo memanas itu kita mengingatkan," ujar Joko.
"Masyarakat bawah Kota Solo mengingatkan Mas Wali itu saja," bebernya.
Sementara, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pun tampak konfirmasi kepada warga yang ikut aksi yang dilakukan di Taman Sriwedari hingga Loji Gandrung. Namun warga yang ikut aksi justru tak mengetahui apa yang dilakukan.
"Aku orang ngerti (Saya tidak tahu), kan mau ditakoi do ora ngerti (Tadi pada ditanya, pada tidak tahu)," jelas Gibran Rakabuming Raka saat dijumpai di Taman Sriwedari menemui pendemo. ***
Editor : Ditya Arnanta