get app
inews
Aa Text
Read Next : Jokowi Pulang ke Solo, Ribuan Warga Rela Menunggu Selama 3 Jam

UMKM Didorong Berani Bersaing di Pasar Global

Selasa, 10 Oktober 2023 | 20:20 WIB
header img
UMKM Didorong Berani Bersaing di Pasar Global (Foto: Ist)

SOLO, iNewskaranganyar.id - Pasca pandemi  Covid-19, pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menunjukkan tren yang cukup signifikan.

Namun sayang belum dibarengi adanya keberanian untuk ekspor, sekaligus menembus pasar global. Untuk itu diperlukan dorongan dari banyak pihak.

Fenomena tersebut, turut dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) 'Membangun Semangat Ekspor untuk Peningkatan Ekonomi Nasional' yang digelar BP Batam, di Surakarta, Senin (9/10/2023).

Salah satu pembicara dalam forum tersebut, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega mengatakan, menandaskan, UMKM di Surakarta terbukti muncul sebagai salah satu sektor penggerak perekonomian masyarakat.

"Anak-anak muda dusini sangat kreatif. Jadi, ya, sayang banget kalau produk mereka hanya berkutat di level nasional saja," katanya.

Calon anggota DPD RI asal daerah pemilihan (dapil) DIY tersebut menjadikan UMKM sebagai satu di antara beberapa fokusnya.

Seperti pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

Menurutnya, para pelaku UMKM di Solo bisa di-push lebih jauh, tidak sebatas para 'pemain' seniornya saja, tapi juga anak-anak muda yang terbilang belum lama berkecimpung.

"Jangan sekadar jualan dan dapat untung, karena mereka punya potensi yang lebih dan mampu menembus pasar global," ungkapnya.

Yashinta mencontohkan, di wilayahnya ada beberapa produk besutan UMKM yang layak ekspor ke luar negeri. Di antaranya batik tulis, hingga piring dan cangkir keramik dengan motif unik yang tidak dijumpainya di daerah lain.

Namun, kendalanya, sebagian besar pelaku UMKM saat ini belum melek dengan regulasi. Yakni kewajiban sertifikasi dan Nomor Induk Berusaha (NIB), yang sejatinya menghadirkan ragam kemudahan.

"UMKM banyak, tapi yang punya NIB baru 374 ribu, mereka rata-rata merasa belum penting untuk mengurus dan punya NIB," katanya.

"Sebagian besar itu karena takut perpajakan. Maka, ini butuh sosialisasi yang masif. Padahal, kan, yang penting terdaftar dulu," lanjut Yashinta.

Dalam kesempatan sama Kepala Kantor Perwakilan BP Batam, Purnomo Andiantono menyampaikan, kondisi di Surakarta yang tidak memiliki pelabuhan tentu menjadi kendala bagi UMKM untuk melakukan aktivitas ekspor langsung.

Karena itu, pihaknya pun siap memfasilitasi asosiasi atau komunitas UMKM di Yogyakarta, melalui sebuah gudang khusus yang disiapkan di Batam.

"Taruh gudang di Batam, kapanpun ada pesanan dari luar negeri, ya, tinggal kirim. Itu lebih efisien. Jadi, bisa sewa gudang untuk UMKM di DIY," terangnya.

"Jualannya, kan, bisa lewat beragam platform. Misal yang beli orang China, dari Batam tinggal ke Singapura dan bisa ke seluruh dunia," urai Purnomo.

Terlebih, ia memandang, produk-produk UMKM di Surakarta, khususnya di sektor kerajinan, mempunyai kualitas mumpuni dan layak bersaing di pasar internasional.

Meski demikian, butuh keberanian dan keuletan, karena tingkat ekspor dari kalangan UMKM dewasa ini baru sekitar 6 persen di seantero tanah air.

"Makanya, ini kita dorong. Tadi, kan, Mbak Yashinta sudah bicara, selain menguasai pasar dalam negeri, harus berani keluar juga," pungkasnya.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut