SUKOHARJO, iNewskaranganyar. id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyebut Pancasila tidak hanya bersifat statis sebagai ideologi bangsa dan dasar negara, tetapi juga bersifat dinamis.
Karena Pancasila juga menjawab persoalan pertanian, kesehatan, pendidikan, ekonomi, politik, sosial dan sebagainya .
"Yang menjadi problem saat ini, bagaimana narasi Pancasila perlu ditradisikan. Bagaimana menterjemahkan ini di dalam segmented masyarakat seperti ke petani, buruh, nelayan dan sebagainya termasuk di lingkungan pesantren, seminari, di pendeta Hindu, Budha dan lain sebagainya," jelas Anggota DPR RI, Aria Bima di sela-sela Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (25/7/2023).
Menurut politisi PDIP itu, Pancasila harus ditradisikan dengan menggunakan metodenya base on society dan base on community. Untuk komunitas, sudah jelas karena ada di lingkungan pesantren atau lembaga lainnya. Sedangkan base on society dengan melihat melalui media sosial yang semakin banyak memuat konten-konten.
"Banyak sekali konten-konten yang tidak menyebut Pancasila. Tapi sebenarnya Pancasila itu baik di pesantren atau lainnya, saya yakin banyak dijalankan tapi hanya kurang dinarasikan bahwa itu adalah Pancasila," jelasnya lagi.
Ia mengatakan pesantren, seminari dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya menjadi tempat yang sangat pas untuk mentradisikan Pancasila. Menjadi based on community didalam memahami dan mendidik anak-anak tentang nilai-nilai Pancasila.
"Karena Pancasila menjadi guiding spirit kita, menjadi fondasi dasar kita di dalam membangun narasi produktivitas kerja , narasi untuk menjadikan Indonesia menjadi produktif. Apalagi yang berkaitan dengan pemahaman agama," katanya.
Salah satu upaya mentradisikan Pancasila adalah melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan. Kali ini diikuti puluhan anak-anak muda dan mahasiswa dari beberapa organisasi diantaranya PMII, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, serta Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. ***
Editor : Ditya Arnanta