Hujan Tangis Warnai Piala Dunia Qatar 2022, Tim Favorit Juara Bertumbangan

2. Surprise Maroko 

Juara Grup Maroko boleh dibilang paling mengejutkan di Piala Dunia 2022 setelah menjadi juara Grup F. 

Tidak ada satu pun yang menyangka Hakim Ziyech dkk akan menguasai Grup F yang dihuni tim favorit Belgia dan finalis Piala Dunia 2018, Kroasia.

Maroko yang underdog malah mengguncang dengan menjadi juara Grup F melewati Kroasia yang harus puas menjadi runner-up. Maroko menendang Belgia yang bermaterikan pemain terbaik.

3. Drama Tersingkirnya Jerman 

Drama besar terjadi di Grup E ketika Jerman secara menyakitkan harus angkat koper dari Piala Dunia 2022.

Jerman yang empat kali juara Piala Dunia tersingkir melalui drama kemenangan Jepang atas Spanyol akibat gol kontroversial di laga terakhir Grup E.

Kemenangan Jerman atas Kosta Rika dengan skor 4-2 di laga terakhir tidak ada artinya setelah Jepang menumpas Spanyol.

Jerman harus puas di posisi ketiga Grup E kalah selisih gol dari Spanyol yang menjadi runner-up. Jepang mengejutkan dengan naik menjadi juara Grup E.

4. Tangis Kegagalan Uruguay

Nasib sama dialami Uruguay yang menangis meskipun di laga terakhir menang 2-0 atas Ghana di Grup H.

Uruguay yang nyaris lolos akhirnya gigit jari setelah Korea Selatan secara tidak terduga mampu menang dramatis atas Portugal di laga lain Grup H.

Uruguay kalah selisih gol dari Korea Selatan yang lolos ke 16 besar dengan status runner-up grup mendampingi Portugal.

Uruguay yang dua kali juara Piala Dunia harus angkat koper dari Qatar diiringi tangis Luis Suarez yang kemungkinan menjadi Piala Dunia terakhir.

5. Australia Lolos Mengejutkan

Selain Jepang dan Korea Selatan, wakil Asia lainnya, Australia juga tampil mengejutkan dengan lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022. 

Datang sebagai tim yang tidak diunggulkan di grup D, Australia malah mengejutkan. Socceroos malah menjadi runner-up Grup D mendampingi Prancis ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. 

Australia membuat kecewa Denmark yang digadang-gadang akan lolos dari grup G. Ini yang pertama bagi Australoa lolos ke babak gugur sejak 2006.***

Editor : Ditya Arnanta