Sementara itu, meski Alim Markus tak tamat SMP, namun saat membantu sang ayah, dia yang berhenti sekolah tetap tidak berhenti belajar. Dia belajar akutansi dan beberapa bahasa, seperti Inggris, China, Jepang.
Alim Markus juga belajar bahasa Jerman dan Korea serta ikut kursus manajemen di Pan Pasific Management di Taiwan serta kursus singkat di sekolah bisnis National University of Singapore (NUS) Singapura.
Kegigihan dan kerajinan Alim Markus membuatnya mendapat kepercayaan dari sang ayah untuk meneruskan bisnisnya. Alim Markus pun memimpin perusahaan dan menjadi Presiden Direktur Maspion Group, dan dibantu oleh adik-adiknya.
Perusahaan di bawah kepemimpinan mereka secara bertahap terus bertumbuh dan membangun basis pelanggan untuk mendapatkan pengakuan di industri. Maspion Group saat ini menjadi salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia.
Maspion Group melakukan ekspansi bisnisnya melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan kelas atas seperti Samsung, Marubeni, Komatsu dan lain sebagainya sehingga produknya tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa dan Timur Tengah.
Meski sempat tergoda untuk memindahkan industrinya ke China, Markus tetap mengutamakan kepentingan nasional sehingga dia memutuskan untuk tetap mengoperasikan kegiatan usahanya di Indonesia.
Berkat kesuksesannya, di zaman kepresidenan Gus Dur, Alim Markus sempat dijadikan anggota Dewan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dia juga pernah menjabat posisi Wakil Ketua Kamar Dagang Industri daerah Jawa Timur.
Sementara itu, sebagai perusahaan berskala besar, Maspion Group saat ini mempekerjakan lebih dari 30.000 karyawan yang tersebar pada 5 area industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung, Jakarta.
Editor : Ditya Arnanta