get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Pendukung Rober Adhe Eliana Konvoi Hingga Cukur Gundul Kemenangan di Pilkada Karanganyar

Cerita Jenderal Hoegeng Digoda dan Dirayu Pengusaha Cantik untuk Hentikan Kasus

Minggu, 28 Agustus 2022 | 14:34 WIB
header img
Kisah Jenderal Hoegeng Digoda dan Dirayu Pengusaha Cantik untuk Hentikan Kasus (Foto: Ist)

Maka tahun 1956, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi Sumut. Hoegeng pun pindah dari Surabaya ke Medan. Belum ada rumah dinas untuk Hoegeng dan keluarganya karena rumah dinas di Medan masih dihuni pejabat lama.

Cerita soal keuletan para pengusaha judi benar-benar terbukti. Baru saja Hoegeng mendarat di Pelabuhan Belawan, utusan seorang bandar judi sudah mendekatinya. Utusan itu menyampaikan selamat datang untuk Hoegeng. 

Tak lupa, dia juga mengatakan sudah ada mobil dan rumah untuk Hoegeng hadiah dari para pengusaha. Hoegeng pun menolak dengan halus. Dia memilih tinggal di Hotel De Boer menunggu sampai rumah dinasnya tersedia. 

Kira-kira dua bulan kemudian, saat rumah dinas di Jl Rivai siap dihuni, bukan main terkejutnya Hoegeng. Rumah dinasnya sudah penuh barang-barang mewah. Mulai dari kulkas, piano, tape hingga sofa mahal. Hal yang sangat luar biasa. 

Tahun 1956, kulkas dan piano belum tentu ada di rumah pejabat sekelas menteri sekalipun. Rupanya barang itu merupakan pemberian dari para bandar judi. Utusan yang menemui Hoegeng di Pelabuhan Belawan datang lagi. 

Tapi Hoegeng malah meminta agar barang-barang mewah itu dikeluarkan dari rumahnya. Hingga waktu yang ditentukan, utusan itu juga tidak memindahkan barang-barang mewah tersebut. 

Dia memerintahkan polisi pembantunya dan para kuli angkut mengeluarkan barang-barang itu dari rumahnya diletakkan begitu saja di depan rumah. Bagi Hoegeng itu lebih bijak daripada menistakan sumpah jabatan dan sumpah sebagai polisi Republik Indonesia. 

Hoegeng geram mendapati para polisi, Jaksa dan Tentara disuap dan hanya menjadi kacung para bandar judi. “Sebuah kenyataan yang amat memalukan,” pungkasnya geram. 

Kisah berikutnya, sebagai perwira, Hoegeng hidup sangat sederhana. Oleh karena itu, istri Hoegeng, Merry Roeslani membuka toko bunga. Toko bunga itu pun laris dan terus berkembang. 

Tapi sehari sebelum Hoegeng akan dilantik menjadi Kepala Jawatan Imigrasi (kini jabatan ini disebut dirjen imigrasi) tahun 1960, Hoegeng meminta Merry menutup toko bunga tersebut. 

Editor : Bramantyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut