SLEMAN, iNews.id - Aksi 100 Tahun Taman Siswa yang digelar di Titik 0 Kilometet Yogyakarta diwarnai aksi pelecehan seksual seorang pria para pengunjung perempuan lainnya.
Pelecehan seksual dilakukan seorang laki-laki bertubuh besar saat kerumunan orang menyaksikan acara tersebut. Lucunya, saat ditangkap, pria mengaku kalau penyakit epilepsinya kambuh sehingga dia menolak telah melakukan pelecehan seksual.
Kejadian pelecehan seksual ditengah kerumunan orang itu terjadi Sekira pukul 15.30 WIB, Minggu (3/7/2022).
Laksita, salah seorang peserta perempuan yang menyaksikan peristiwa tersebut menceritakan aksi nekat yang dilakukan lelaki tersebut.
Ia bahkan berteriak histeris meminta pertolongan melihat aksi tersebut, namun ternyata banyak yang apatis dengan kejadian itu.
Dia mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika mereka melakukan aksi dalam rangka #Tamansiswa Memanggil dalam rangka 100 Tahun Tamansiswa.
Sekira pukul 15.30 WIB, puluhan perempuan dan lak-laki berkumpul di Titik 0 Kilometer. Mereka mulai berkumpul untuk kemudian bersama-sama menyanyikan lagu-lagu nasional dan lagu Ki Hadjar Dewantara.
"Ndak tahu, kok tiba-tiba ada seorang lelaki berbadan tinggi besar pakai kaos merah masuk ke dalam kerumunan ikut melakukan aksi,"terangnya usai membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Yogyakarta, Minggu malam.
Kemudian ada beberapa anggotanya di antaranya, seorang perempuan berinisial T. Saat itu T dipegang oleh lelaki tersebut tetapi dia sadar dan langsung pergi menghindar. Kemudian pelaku pindah ke anggota lain berinisial R, yang terlihat kebingungan saat dipegang oleh pelaku.
"Mungkin saking kagetnya atau apa, Mbak R itu seperti linglung,"terangnya.
Kemudian seperti tidak sadar, R pasrah ketika rambutnya dibelai-belai sambil dipeluk-peluk oleh pelaku. tak hanya sampai di situ, pelaku bahkan nekat memegang-megang payudara R dan menggesekkan batang kemaluannya ke pantat R.
Laksita yang saat itu berdiri di belakang aksi tidak senonoh tersebut kaget dan merasa tersinggung. Awalnya ia tidak begitu menggubrisnya karena berpikir pelaku adalah suami dari R. Namun ia sempat curiga karena melakukan aksi tidak senonoh di tengah kerumunan massa.
"Kemudian, salah satu anggota saya yang lain teriak 'Woii siang-siang nanti malam aja'. Saya kira itu suaminya,"ujar dia.
Namun ia justru melihat lelaki tersebut semakin nekat karena sempat terlihat hendak membuka BH dan menggoyang-goyangkan kemaluannya menempel di pantat R. Sampai korban syok dan diam saja mendapat perlakuan tersebut. Mendapat teriakan tersebut, pelaku pura-pura ambruk dan terlihat seperti pingsan.
Yang membuat dirinya heran, jika memang pingsan namun justru lari ketika Laksita berteriak ini penjahat seksual. Laksita kemudian berteriak meminta tolong, namun tidak ada pengunjung Malioboro yang memburunya. Justru suaminya lah yang langsung datang dan memburu pelaku.
"Ketika hendak menangkap suami saya langsung dipukul. Dan ada petugas keamanan juga berusaha menangkapnya, juga dipukul. Setelah itu baru ada petugas keamanan lain yang bersama-sama melakukan penangkapan,"tambahnya.
Setelah berhasil diamankan, mereka langsung melakukan interograsi bersama. Pelaku enggan mengakui aksi senonoh tersebut, dia berkelit saat itu pingsan karena menderita epilepsi. Pelaku sempat menunjukkan kartu penderita epilepsi kepada massa yang mengamankannya.
Dari KTP yang dibawa, pelaku didentifikasi sebagai TSN (46) warga Tegalrejo Sleman
Karena jengah, Laksita kemudian menghubungi pengacaranya dan Minggu malam melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Yogyakarta. Senin (4/7/2022) ini rencananya akan ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Editor : Ditya Arnanta