get app
inews
Aa Read Next : Dana Hibah UEA Rp 14 Miliar Cair, Revitalisasi Masjid Agung Solo Dimulai

Tangan Patah Saat Kerja di Dubai, TKW Asal Indramayu Minta Bupati Bisa Memulangkan

Sabtu, 04 Juni 2022 | 17:37 WIB
header img
TKW asal Indramayu di Dubai UAE minta dipulangkan karena alami tangan parah (Foto: Andrian Supendi/MPI)

INDRAMAYU, iNews.id - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu yang tengah bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan kondisi dirinya yang mengalami kecelakaan kerja.

Dalam video itu berdurasi 45 detik, TKW yang diketahui bernama Daenah (31) warga Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, itu diketahui terjatuh dari tangga hingga membuat tangan sebelah kirinya patah.

Kini kondisinya semakin parah dan semakin membengkak karena kurang perawatan.

Melalui rekaman videonya, Daenah meminta tolong kepada Bupati Indramayu, Nina Agustina, untuk segera dipulangkan ke Indonesia.

"Assalamu'alaikum, nama saya Daenah asal Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu. Saya PMI Dubai mengalami kecelakaan kerja, tanganku patah. Saya minta tolong sama ibu Bupati Indramayu untuk bisa memulangkan saya ke tanah air," kata Daenah, dilihat dalam rekaman video, Jumat (3/6/2022).

Sementara, Sekretaris Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Kabupaten Indramayu, AT Cahyoto, yang turut menangani kasus Daenah menuturkan, kejadian kecelakaan yang menimpa Daenah terjadi sekitar bulan kemarin. "Sekarang ini PMI bersangkutan sudah tidak bisa bekerja dan lain sebagainya," tutur dia.

Cahyoto mengungkapkan, pihak keluarga pun sudah mengadukan soal kondisi yang dialami Daenah. Pihak keluarga sangat berharap agar TKW tersebut bisa dipulangkan ke tanah air karena kondisinya yang sudah parah.

"Kabar terakhir Daenah, saat ini Ia tinggal di sebuah kontrakan di UEA bersama PMI lainnya," ungkap Cahyoto.

Daenah diketahui kabur dari rumah majikan karena sudah tidak kuat dengan perlakuan majikannya yang terlalu memforsirnya dalam bekerja. Dengan kondisi tangan patah, Daenah tetap dipaksa bekerja keras dari pagi sampai malam hari.

"Sekarang kondisinya semakin parah, dia gak bisa aktivitas apapun, tidak punya uang, untuk makan juga katanya dari teman-temannya," terang Cahyoto.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut