get app
inews
Aa Text
Read Next : Bangun Kolaborasi Ekonomi dan Media, PWI Surakarta Gelar Workshop Pasar Modal di Kalipepe Land

Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Dikukuhkan di Solo, Menkomdigi: Momentum Kebangkitan Pers Nasional

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 22:37 WIB
header img
Pengukuhan Pengurus PWI Pusat di Monumen Pers Solo, Sabtu (4/10/2025) (Foto : iNewskaranganyar/Lituhayu)

SOLO, iNewskaranganyar.id – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025-2030 dikukuhkan di Monumen Pers Nasional, Solo, Sabtu (4/10/2025).

Acara yang sarat nilai historis ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Wakil Menkomdigi Nezar Patria, serta para tokoh senior pers dan undangan kehormatan.

Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, memimpin langsung proses pengukuhan setelah pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris Jenderal PWI, Zulmansyah Sekedang.

Dalam pidatonya, Munir menekankan bahwa kepengurusan yang baru merupakan hasil dari proses seleksi dan dialog panjang dalam semangat rekonsiliasi serta profesionalisme jurnalistik.

“Keberadaan saudara-saudara sekalian melalui proses yang selektif dan dipercaya mampu mengemban misi pers yang merdeka, profesional, dan bermartabat,” ujar Munir.

Momen pengukuhan yang digelar di Monumen Pers Nasional—tempat bersejarah lahirnya PWI tahun 1946—disebut oleh Menkomdigi Meutya Hafid sebagai simbol kebangkitan dan persatuan insan pers.

“Ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah napak tilas sejarah, menegaskan kembali arti penting pers sebagai cahaya kebenaran dan penjaga persatuan bangsa,” tegas Meutya.

Meutya juga mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga independensi pers dengan tidak melakukan intervensi dalam proses rekonsiliasi dan penyatuan PWI yang sempat mengalami dualisme.

“Pemerintah memilih berperan sebagai orkestrator, bukan pemain utama, karena independensi pers adalah harga mati,” tambahnya.

Meutya Hafid  berharap agar PWI menjadi rumah yang aman dan produktif bagi anggotanya, serta melahirkan karya jurnalistik yang kredibel, independen, dan berintegritas.

Ketua PWI Pusat, Akhmad Munir, menambahkan bahwa pemilihan Monumen Pers sebagai lokasi pengukuhan bukan tanpa alasan.

Lokasi ini dianggap sebagai simbol perjuangan dan persatuan, sangat relevan dengan kondisi PWI yang selama dua tahun terakhir mengalami stagnasi akibat perpecahan internal.

“Persatuan adalah kata kunci bagi kita semua. Kini kita bersatu kembali dan siap membangun rumah besar PWI,” tegas Munir.

Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul, dalam sambutan selamat datangnya berharap tidak ada lagi friksi dan kubu-kubuan di tubuh PWI.

“Tidak ada lagi geng KLB, geng cashback, atau kelompok ini-itu. Kini yang ada adalah Geng Munir, simbol PWI yang bersatu,” ungkap Anas dengan nada penuh harap.

Penegasan untuk menghadirkan jurnalisme yang sehat juga disampaikan Munir lewat analogi makanan. Ia menyebut wartawan sebagai koki informasi yang harus menyajikan sajian bergizi bagi publik, bukan informasi yang menyesatkan atau merusak.

Editor : Lituhayu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut