Menteri PUPR Targetkan 12.000 Titik Irigasi Direhabilitasi 2026, Proyek di Karanganyar Capai 93 Pers
KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggono meninjau progres pembangunan infrastruktur sumber daya air di wilayah Tasgunting, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang menjadi salah satu pilar penting mendukung program swasembada pangan nasional.
Dalam kunjungannya, Menteri Dody menyampaikan bahwa proyek saluran irigasi di Kebakkramat telah mencapai progres 93 persen.
Ia mengapresiasi peran serta masyarakat petani yang terlibat langsung dalam swadaya dan swakelola pembangunan.
“Target awal hanya sekitar 670 meter, tapi atas usulan dan swadaya petani, bisa bertambah menjadi sekitar 790 meter. Insyaallah Oktober ini selesai. Ini murni swadaya dan swakelola masyarakat petani di sekitar sini,” ujar Menteri Dody.
Menteri PUPR menegaskan, pihaknya akan memperluas program P3TGAI ke kecamatan lain yang belum tersentuh.
"Pemerintah juga telah menyiapkan penambahan alokasi anggaran pada 2026, bahkan lebih dari 50 persen dibanding 2025. Direncanakan, perbaikan saluran irigasi akan dilakukan di 12.000 titik di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Ia menambahkan, langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 yang memberikan kewenangan kepada pemerintah pusat untuk merehabilitasi saluran irigasi yang sebelumnya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
“Selama ini irigasi non-pusat datanya minim. Maka selain merehab, tugas kita adalah mendata ulang secara menyeluruh agar tahu mana yang perlu ditangani segera,” tegasnya.
Dalam dialog dengan para petani, muncul aspirasi terkait masalah klasik di lapangan, yakni serangan hama tikus. Para petani berharap adanya penyediaan burung hantu sebagai predator alami tikus. Menanggapi hal itu, Menteri Dody menyatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
“Kalau soal burung hantu untuk pengendali hama, atau subsidi pupuk seperti ZA, nanti akan kami diskusikan dengan Pak Menteri Pertanian. Tapi yang bisa kami kerjakan langsung, akan kami kerjakan,” imbuhnya.
Menurutnya, tujuan utama program P3TGAI adalah meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian, memperkuat ketahanan pangan, serta menyejahterakan petani melalui pemberdayaan ekonomi berbasis partisipasi masyarakat.
“Kami ingin anak-anak muda kembali tertarik bertani di desa. Irigasi yang baik, hasil panen meningkat, tentu akan menarik generasi muda untuk kembali ke sawah,” tandasnya.
Editor : Lituhayu