get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates–Indonesia, Apresiasi Dukungan Besar dari PEA

Rumah Masa Kecil Brigjen Slamet Riyadi Akan Diperjuangkan Jadi Museum Juang

Minggu, 17 Agustus 2025 | 00:21 WIB
header img
Bagian pintu belakang rumah Pahlawan Slamet Riyadi (Foto : iNewskaranganyar/Lituhayu)

SOLO, iNewskaranganyar.id - Di sebuah sudut Kelurahan Danusuman, berdiri sebuah rumah sederhana yang menyimpan jejak masa kecil Brigjen Ignatius Slamet Riyadi, Pahlawan Nasional yang dikenal gigih dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jumat sore (15/8), rumah ini mendapat kunjungan istimewa dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surakarta.

YF Sukasno, Ketua Komisi III DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, datang bersama Sekretaris Fraksi Suharsono, SH., MH., dan tokoh masyarakat Paulus Haryoto. Mereka membawa pesan khusus dari FX Hadi Rudyatmo, Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, untuk meninjau dan memperjuangkan renovasi rumah bersejarah tersebut.

Disambut hangat oleh Gunawan, kerabat dan penjaga rumah, mereka menyerahkan bingkisan sebagai bentuk penghormatan, sebelum berkeliling melihat langsung kondisi bangunan yang kian renta.

"Yaaa... sangat memprihatinkan, apalagi ini rumah Pahlawan Nasional. Kami kaget, ternyata plafon sudah rapuh, atap bocor, dan banyak bagian yang lapuk," ungkap Sukasno.

Namun di balik keterbatasan fisik, rumah ini tetap hidup. Kerap digunakan sebagai lokasi Posyandu warga, dan rutin dibersihkan oleh Gunawan dengan bantuan anggota Kopassus Kandang Menjangan dan mahasiswa UNISRI yang setiap tahun datang berziarah.

Yang mengejutkan, menurut Gunawan, belum pernah ada kunjungan resmi dari Pemerintah Kota Solo. Fakta ini membuat rombongan Fraksi PDI Perjuangan semakin yakin untuk mendorong anggaran renovasi.

“Kalau keluarga setuju, rumah ini bisa kita jadikan museum atau Rumah Juang. Banyak nilai sejarah yang bisa dikenang di sini, termasuk cerita heroik Pak Slamet semasa bergabung dengan Tentara Pelajar,” ujar Sukasno.

Ia juga menambahkan, rumah tersebut terakhir direhab pada 1937 dan diyakini menjadi saksi masa kecil Slamet Riyadi bersama kakaknya dan kedua orang tuanya. Bahkan, ada kisah menarik: seorang wanita Belanda pernah datang, mengaku cucu dari mantan musuh Slamet Riyadi di medan perang, yang ingin mengenang perjuangan beliau.

“Ini bukan sekadar rumah. Ini adalah warisan sejarah yang layak kita jaga, sebagai bentuk penghormatan pada Pahlawan Nasional,” pungkas Sukasno.

Editor : Lituhayu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut