SUKOHARJO, iNews.id -Sebelum masuk gerbang pendakian Gunung Sepikul, ada komplek keramat kecil bernama Punden Mbah Gadung Melati.
Tempat ini di sisi barat dari gerbang masuk. Berwujud pohon beringin tua yang berpagar.
Di belakang pagar itulah dulu terdapat sebuah sendang keramat. Anehnya sejak Gunung Sepikul yang berada di Dukuh Gunung Lor, Desa Tiaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, dibuka untuk umum, sendang tersebut tiba-tiba hilang atau airnya mengering dengan sendirinya.
“Dan yang lebih aneh, di saat bersamaan malah muncul mata air atau sendang baru di dekat lokasi watu jaran di sekitar puncak bukit,” imbuh Semi Mulyanti, salah seorang warga yang berjualan makanan di dekat gerbang masuk Gunung Sepikul sembari menambahkan, banyak warga sekitar yang menganggap, sendang tersebut memang sengaja pindah ke tempat yang lebih tinggi, karena ‘penunggu’ gaibnya merasa sedikit terganggu dengan keramaian yang ada di bawah.
Warga percaya ‘penunggu’ gaib atau danyang di sendang itu Mbah Gadung Melati, berujud ular siluman.
Hal tersebut karena dulu saat sendang masih ada di bawah, sering muncul seekor ular besar sejenis phyton.
Ular tersebut kerap menampakkan dirinya saat hari menjelang gelap. Warga sering memergoki sedang melintas di sekitar pohon beringin.
Namun jika dilihat warga, ular tersebut biasanya langsung menghilang dengan cepat, di sela-sela akar pohon beringin besar-besar ukurannya.
Nah, saat sekarang air sendang sudah mengering, ular siluman ini juga ikut menghilang.
Sebaliknya, pengunjung yang ada di atas bukit, jika hari menjelang gelap baru turun, banyak yang mengaku melihat kelebat ular besar disekitar puncak bukit, namun ular tersebut tidak pernah sekalipun mengganggu warga.
Bahkan ia langsung menghilang dengan cepat, terutama saat bertemu atau kepergok warga yang lewat. “Pada hari tertentu, warga desa di sini selalu mengadakan acara kenduren di komplek Mbah Gadung Melati itu, sebagai ritual sesaji.
Editor : Bramantyo