get app
inews
Aa Text
Read Next : Promosi Digital Solo Raya Great Sale 2025 Kolaborasi Bersama KOL, Influencer, dan Media

Kecelakaan Tragis di Gondosuli Tawangmangu, Sumarsono Kehilangan Tiga Orang Tersayang

Minggu, 18 Mei 2025 | 17:30 WIB
header img
Ditinggal Tiga Orang Tercinta Sekaligus, Sumarsono Hadapi Duka di Hari Wisata (Foto: iNewskaranganyar.id/Muhammad Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Rencana liburan keluarga yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berubah menjadi kisah duka mendalam bagi Sumarsono (58), warga Desa Padangan, Kabupaten Bojonegoro. 

Ia harus menelan pil pahit setelah istri, anak, dan adik iparnya menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di jalur lama Tawangmangu–Sarangan, tepatnya di wilayah Gondosuli, Karanganyar, Sabtu (17/5/2025).

Tiga orang terkasih dalam hidup Sumarsono—Atik (49), sang istri, Salma (5), putri bungsunya, dan Ana Rubi (45), adik iparnya—meninggal dunia di lokasi kejadian. Insiden nahas itu melibatkan sebuah minibus elf yang mereka tumpangi bersama rombongan keluarga besar.

Liburan Berujung Luka Mendalam

Di ruang pemulasaraan jenazah RSUD Karanganyar, suasana haru menyelimuti Sumarsono yang masih berusaha menyusun kembali ketegarannya. Ia mengaku tidak pernah mendapat firasat buruk sebelum keberangkatan keluarganya menuju Kemuning, salah satu destinasi wisata alam di wilayah Ngargoyoso.

“Semalam anak saya biasanya tidur sama saya, tapi entah kenapa malam itu minta tidur sama ibunya. Pagi harinya mereka pamit seperti biasa, tidak ada tanda-tanda apapun,” ujar Sumarsono, suaranya nyaris tenggelam dalam kesedihan.

Pagi itu, sekitar pukul 07.00 WIB, rombongan berangkat dari Bojonegoro menggunakan mobil elf. Mereka merencanakan perjalanan ke sejumlah tempat wisata alam, seperti Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills dan Air Terjun Jumog. Jalur lama Tawangmangu dipilih karena pemandangannya yang menawan, meski medan cukup curam dan berliku.

Namun malang tak dapat ditolak. Di tengah perjalanan, tepat di jalanan menurun di kawasan Gondosuli, kendaraan mengalami gangguan pada sistem pengereman. Elf kehilangan kendali dan menghantam bagian jembatan. Beberapa penumpang, termasuk istri dan anak Sumarsono, duduk di bagian depan dan langsung terkena dampak parah.

Kabar Duka dari Grup WhatsApp

Sumarsono mengetahui tragedi itu bukan dari aparat ataupun rumah sakit, melainkan melalui pesan yang beredar di grup WhatsApp keluarga. “Awalnya saya pikir hanya kecelakaan biasa. Tapi setelah saya pastikan, ternyata istri, anak, dan adik saya termasuk korban meninggal,” ucapnya lirih.

Sementara itu, Nunuk Nur Triyani (56), salah satu penumpang yang selamat, menceritakan bagaimana detik-detik kendaraan kehilangan kendali. Ia duduk di kursi baris keempat, cukup jauh dari posisi depan, sehingga selamat dari benturan keras.

“Sopir tidak ngebut. Kami semua senang karena rencananya ingin menikmati alam. Tapi tiba-tiba di turunan itu remnya tidak berfungsi. Saya hanya bisa pasrah,” tutur Nunuk, yang juga kehilangan kakak dan kerabatnya dalam kecelakaan yang sama.

Pemakaman dalam Satu Liang Lahat

Usai identifikasi jenazah dilakukan, Sumarsono memutuskan untuk memakamkan ketiga anggota keluarganya dalam satu liang lahat di kampung halaman. Ia ingin mereka tetap bersama dalam keabadian, seperti halnya saat mereka hidup dalam satu rumah yang penuh kasih.

Kecelakaan di jalur wisata ini menambah daftar panjang peristiwa serupa yang kerap terjadi di kawasan pegunungan dengan medan ekstrem. Masyarakat dan pengelola wisata diimbau lebih waspada dan memperhatikan kelayakan kendaraan serta kesiapan sopir sebelum memulai perjalanan.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut