Solo Raya Great Sale 2025, Sinergi Lintas Daerah Menuju Pertumbuhan Ekonomi
SOLO, iNewskaranganyar.id - Solo Raya Great Sale (SGS) 2025 bukan sekadar ajang belanja, tapi tonggak baru kolaborasi ekonomi lintas daerah. SGS tahun ini dihelat dengan skala lebih luas, melibatkan tujuh wilayah se-Solo Raya: Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen.
Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, menyebut keterlibatan kabupaten penyangga sebagai bukti nyata tumbuhnya keterbukaan regional.
“Solo bisa jadi center perdagangan dan investasi. Ini kolaborasi yang menyatukan kekuatan antar daerah,” ujarnya pada peluncuran logo SGS di Lorin Hotel Solo, Jumat (25/4/2025) malam.
Menurut Astrid, agenda tahunan SGS kini berkembang menjadi platform ekonomi bersama. Pemerintah Kota Solo, lanjutnya, akan mendukung penuh dan memperkuat komunikasi dengan seluruh kepala daerah se-Solo Raya.
Ketua Kadin Surakarta Ferry Septha Indrianto mengatakan SGS 2025 adalah implementasi aglomerasi kawasan. Ia menyoroti pentingnya menghapus ego sektoral demi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bersama.
“Kita tidak bisa parsial. Ini saatnya berjalan bareng-bareng,” katanya.
Ferry menargetkan 100 kegiatan tersebar di berbagai titik Solo Raya. Salah satunya adalah program promosi budaya Sragen, seperti pengenalan situs Sangiran Meganthropus yang belum tergarap maksimal.
Dalam rangkaian SGS 2025, akan ada event lari massal di Gunung Lawu bekerja sama dengan Kabupaten Karanganyar, ditargetkan menarik 5.000 peserta.
“Paket wisatanya sudah kita siapkan, konsepnya keren dan menyatukan potensi daerah,” jelas Ferry.
Event ini juga diharapkan meningkatkan efisiensi program pemerintah, khususnya dalam penggunaan sumber daya lokal.
“Banyak event tapi pakai entitas luar, itu tidak efisien. Kita harus maksimalkan kekuatan lokal,” katanya.
Pada SGS 2025 direncanakan selama seminggu, tujuh wilayah akan bergiliran menampilkan keunggulan potensi daerah masing-masing di pusat Kota Solo.
Editor : Lituhayu