get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates–Indonesia, Apresiasi Dukungan Besar dari PEA

Dulu 'Sumber Bencono', Kini Sumber Selamat: Evolusi Sang Legenda Bus Jawa Timur yang Wajib Diketahui

Minggu, 20 April 2025 | 09:30 WIB
header img
Transformasi Sang Raja Jalanan: Dari Sumber Kencono ke Dominasi Sumber Group di Jalur Jawa Timur (Foto: instagram @simbeegrup)

SURABAYA, iNewskaranganyar. id - Siapa yang tak kenal dengan bus berwarna hijau yang dulunya merajai jalanan Jawa Timur? 

Kisah Sumber Group, sebuah nama besar di industri transportasi bus Indonesia, bermula dari sebuah entitas tunggal bernama Sumber Kencono pada tahun 1981. 

Berpusat di Krian, Sidoarjo, tepatnya di jalur arteri Surabaya-Ngawi KM 25, perusahaan ini telah menorehkan perjalanan panjang dan penuh liku.
Didirikan oleh Setyaki Sasongko, 

Sumber Kencono lahir dengan modal awal enam unit bus yang melayani rute Surabaya-Yogyakarta di kelas ekonomi. 

Di tengah sengitnya persaingan, termasuk dengan nama besar seperti PO Flores, sebuah peristiwa tragis di tahun 1981 menjadi titik balik krusial. 

Kecelakaan yang menimpa PO Flores membuka peluang emas bagi Sumber Kencono untuk mengambil alih jalur strategis Solo, memperkuat posisinya sebagai pemain kunci.

Pada era 1980-an, Sumber Kencono menjelma menjadi primadona. Keunggulan armada yang memadai dan jadwal keberangkatan yang sangat sering, setiap 20 menit sekali, menjadikannya pilihan utama para penumpang. 

Tak heran jika julukan "raja jalanan" melekat erat pada bus yang kala itu dikenal dengan tarif ekonominya. 

Bahkan, Suharno mengungkapkan filosofi di balik nama "Sumber Kencono" yang berarti "sumber emas," menggambarkan visi Sasongko untuk menjadikan bisnis transportasinya sebagai ladang penghasilan. 

Namun, popularitas dan kecepatan operasional Sumber Kencono sayangnya tidak selalu beriringan dengan kedisiplinan pengemudi.

Reputasi bus yang melaju kencang justru ternoda oleh tingginya angka kecelakaan akibat ugal-ugalan dan pelanggaran batas kecepatan. Ironisnya, julukan miring seperti "Sumber Bencono" bahkan "bus pencabut nyawa" mulai menghantui citra perusahaan.

Periode kelam antara tahun 2009 hingga 2011 mencatat statistik kecelakaan yang mengkhawatirkan: 51 insiden dengan 129 korban dan 36 jiwa melayang. 

Puncaknya, kecelakaan tragis pada 12 September 2011 memicu reaksi keras. Gubernur Jawa Timur saat itu, Soekarwo, bahkan merekomendasikan pencabutan izin trayek dan operasional Sumber Kencono, serta pemeriksaan ketat terhadap Surat Izin Mengemudi (SIM) para pengemudi.

Sebagai respons terhadap krisis kepercayaan dan serangkaian insiden, Sumber Kencono melakukan transformasi besar. 

Sejak tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan dua merek baru sebagai langkah regenerasi: Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu. Langkah ini menandai evolusi menjadi Sumber Group, dengan diversifikasi layanan. 

Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu tetap melayani rute antarkota, sementara Golden Star hadir sebagai pilihan untuk bus pariwisata, dan SR Express merambah jasa ekspedisi pengiriman barang.

Transformasi ini bukan hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga merupakan komitmen untuk berbenah dan membangun kembali kepercayaan publik. 

Sumber Group kini beroperasi dengan wajah baru, membawa harapan akan layanan transportasi yang lebih aman dan terpercaya, melanjutkan warisan panjang di jalur-jalur utama Jawa Timur.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut