get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates–Indonesia, Apresiasi Dukungan Besar dari PEA

Ray Sahetapy: Dari 'Tjoet Nja' Dhien' Hingga 'The Raid', Kenangan Sang Legenda

Rabu, 02 April 2025 | 08:23 WIB
header img
Ray Sahetapy bersama Surya Sahetapy saat berada dalam salah satu acara (Foto: instagram @raysahetapy)

JAKARTA,iNewskaranganyar.id - Dunia perfilman Indonesia berduka. Aktor senior, Ray Sahetapy, telah berpulang pada Selasa, 1 April 2025. 

Kabar duka ini disampaikan oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Ray Sahetapy, yang dikenal dengan dedikasinya yang tinggi dalam dunia seni peran, meninggalkan warisan karya yang tak ternilai bagi perfilman Indonesia.

Perjalanan Karier Gemilang Ray Sahetapy
Lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957, Ray Sahetapy telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perfilman Indonesia.

Lebih dari empat dekade, ia berkecimpung dalam dunia akting, membintangi berbagai film ikonik yang membekas di hati penonton. 

Perannya dalam film-film seperti "Pengkhianatan G30S/PKI" (1984), "Tjoet Nja' Dhien" (1988), "Mata Tertutup" (2011), dan "The Raid" (2011) menjadikannya salah satu aktor terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Dedikasi dan Totalitas dalam Seni Peran
Ray Sahetapy dikenal dengan gaya aktingnya yang kuat dan mendalam. Ia tidak hanya mengandalkan teknik, tetapi juga totalitas dalam setiap peran yang dimainkannya. 

Hal ini menjadikannya panutan dan inspirasi bagi banyak aktor muda Indonesia. Sepanjang kariernya, ia telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam dunia perfilman, termasuk nominasi dan penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI).

Peran di Dunia Teater dan Komunitas Seni
Sebelum terjun ke layar lebar, Ray Sahetapy telah memiliki latar belakang yang kuat di dunia teater.

Salah satu peran teaternya yang terkenal adalah sebagai Laksamana Cheng Ho dalam pementasan "Laksamana Cheng Ho" pada tahun 2011. 

Ia juga aktif membina komunitas teater, termasuk mendirikan Teater Tujuh bersama putranya, Surya Sahetapy, yang beranggotakan penyandang tunarungu.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Ray Sahetapy pernah menikah dengan aktris dan penyanyi Dewi Yull, dan dikaruniai empat orang anak. 

Setelah bercerai, ia menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti. Kehidupan pribadinya yang penuh warna juga menjadi bagian dari perjalanan hidupnya yang menginspirasi.

Warisan dan Kenangan

Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam bagi dunia perfilman Indonesia. Namun, karya-karyanya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Dedikasi dan kecintaannya terhadap seni peran menjadikannya salah satu aktor terbaik yang pernah dimiliki negeri ini.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut