Makna Lagu Sadrah - For Revenge,  Sedihnya Putus Cinta tapi Hidup Harus Berjalan Juga

JAKARTA, iNewsKaranganyar.id - Makna lagu Sadrah milik For Revenge mencuri perhatian banyak netizen. Lagu ini baru dirilis pada Maret 2024.

Makna Lagu Sadrah - For Revenge

Lagu ini menceritakan tentang kekalahan dalam cinta, tema yang sudah akrab bagi banyak orang. "Sadrah" bukan hanya sekedar lagu tentang patah hati. Liriknya menggambarkan pergolakan batin tokoh utama yang terperangkap dalam kesedihan. Rasa cinta yang mendalam bertentangan dengan kenyataan pahit bahwa hubungan mereka telah berakhir.

Baca Juga

Makna Lagu Mind Over Matter - Young The Giant, tentang Kekuatan Menghadapi Segala Cobaan Hidup

Tokoh utama dipaksa untuk menerima kenyataan bahwa dia telah kalah, terluka, dan tersingkir dari cerita cinta yang pernah diimpikannya. Namun, di balik kesedihan yang mendalam, "Sadrah" juga memberikan secercah harapan. 

Kekalahan dalam cinta ini bukan akhir segalanya, melainkan menjadi titik awal bagi tokoh utama untuk memulai perjalanan baru. Dengan melepaskan diri dari masa lalu yang suram, dia membuka diri untuk menemukan kebahagiaan baru di masa depan.

"Sadrah" bukan hanya tentang patah hati, tetapi juga tentang kekuatan dan keteguhan hati untuk bangkit kembali. Lagu ini mengajak pendengar untuk tidak terjebak dalam kesedihan, tetapi menjadikannya sebagai semangat menuju masa depan yang lebih cerah.

Lirik Lagu Sadrah - For Revenge

Aku yang dipaksa menyerah
Jadi yang paling salah
Sementara kau dengannya

Aku yang kini terbuang
Kau jadikan pecundang
Sementara kau bersulang

Sudahlah, kali ini aku kalah
Kehilangan mahkota
Kau dan dia pemenangnya

Baca Juga

Makna Lagu Labyrinth - Taylor Swift, Teks Lengkap Bahasa Inggris dan Indonesia

Berakhir, tak usah khawatir
Tak mengapa (tak mengapa)
Ku hanya harus terima (aku 'kan menerima)

Tersingkir, tak usah permisi
Tak mengapa (tak mengapa)
Bahagialah bersamanya

Itulah makna lagu Sadrah - For Revenge untuk mengingatkan para pembaca agar tidak larut dalam kesedihan setelah putus cinta. Sebaliknya, kita harus bangkit untuk menemukan kebahagiaan kembali.
 

Editor : Vitrianda Hilba Siregar