Solo, iNewskaranganyar – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Ferry S. Indrianto menyerahkan buku Peta Jalan Aglomerasi Solo Raya kepada Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, di Kantor Balai Kota Solo, Rabu (7/8/2024).
Pada kesempatan tersebut, Ferry menekankan, penyerahan Peta Jalan Aglomerasi ini menandai langkah awal aktivasi para pemangku kepentingan di seluruh pemerintah daerah kabupaten dan kota di wilayah Soloraya, atau yang lebih dikenal dengan wilayah Subosukawonosraten. Wilayah ini mencakup tujuh kabupaten/kota yaitu Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten.
“Peta Jalan Aglomerasi ini disusun oleh Kadin Surakarta bersama Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan didukung oleh Bank Jateng. Dengan tujuan untuk menciptakan sinergi dan harmonisasi pembangunan ekonomi di wilayah Solo Raya,” ungkap Ferry.
Sebelumnya, Ferry juga telah menyerahkan Peta Jalan Aglomerasi pada Gibran Rakabuming Raka (Wakil Presiden terpilih).
“Penyerahan buku peta jalan ini merupakan inisiatif strategis untuk mendorong kerjasama antar daerah di wilayah Soloraya dengan memfokuskan pada keunggulan kompetitif dan komparatif masing-masing daerah. Saat ini Kota Solo memiliki keterbatasan lahan yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan industri manufaktur skala besar namun unggul di sektor perdagangan, jasa, hotel, dan restoran,” beber Ferry.
Melalui kajian dalam peta aglomerasi ini Ferry juga berharap dapat menjadi pintu masuk bagi kajian detail subsektor prioritas di tiap-tiap kabupaten dan kota.
Ferry menyebut banyak peluang kerjasama yang dapat dikaji di berbagai bidang atau subsektor lainnya.
“Dengan adanya data lampiran dalam buku panduan aglomerasi, diharapkan akan terbuka lebih banyak peluang kerjasama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,” lanjut Ferry.
Ferry menegaskan, buku Peta Jalan Aglomerasi Soloraya ini diharapkan menjadi rekomendasi kebijakan yang kuat dalam menyusun RPJP Provinsi Jawa Tengah tahun 2025–2045.
“Serta menjadi bagian dari rencana strategis para kepala daerah sesoloraya, terutama dalam mengoptimalkan potensi daerah melalui Aglomerasi Soloraya Khususnya dalam pengelolaan sektor pariwisata, industri, dan pertanian maupun investasi,” harapnya.
Lima rencana aksi periode awal peta jalan aglomerasi diharapkan memberikan dampak pada peningkatan investasi, jumlah wisatawan, UKM, dan usaha kreatif yang naik kelas. Hal ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Solo Raya oleh UNS bila aglomerasi terwujud.
Walikota Surakarta, Teguh Prakosa, turut menyambut baik inisiatif dari Kadin Surakarta sebagai mitra strategis pemerintah.
"Inisiatif ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan merata," kata Teguh.
Teguh menambahkan, Peta Jalan Aglomerasi Solo Raya memiliki potensi besar untuk menjadikan Kota Surakarta sebagai pusat administrasi dan bisnis. Dengan kantor-kantor utama perusahaan berpusat di Solo dan fasilitas produksi atau pabrik ditempatkan di wilayah eks Karesidenan Surakarta.
Contoh nyata penerapan aglomerasi ini mirip dengan Jakarta, dimana kantor-kantor utama berpusat di ibu kota sementara pabrik-pabriknya berada di luar wilayah tersebut.
“Pendekatan ini memungkinkan Solo memaksimalkan fungsi sebagai pusat administrasi dan layanan. Sementara wilayah sekitarnya memfokuskan pada produksi dan industri, menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam distribusi ekonomi dan mengurangi tekanan pada infrastruktur kota,” pungkas Teguh.
Editor : Puspita Priska Lituhayu