Solo, iNewskaranganyar - Bawaslu Solo menggelar Apel Siaga kesiapan mengawasi gelaran Pemilu tahun 2024 di tengah event Car Free Day, Minggu, 4 Februari 2024. Acara digelar dengan menghadirkan seluruh jajaran Pengawas Pemilu Kecamatan dan Pengawas Pemilu Kelurahan. Sejumlah stakeholder terlihat hadir dalam acara tersebut. Sejumlah undangan lainnya dalam acara apel tersebut adalah unsur parpol dan peserta pemilu, Forkompimda, Kesbangpol, Dispendukcapil, Satpol PP dan Pemantau Pemilu.
Ketua Bawaslu Solo Budi Wahyono dalam sambutannya mengatakan bahwa apel siaga merupakan bentuk kesiapan Bawaslu dalam mengawal dan menjaga hak pilih masyarakat di seluruh negeri.
"Pengawas sejatinya adalah masyarakat itu sendiri. Pengawasan pemilu bukan hanya menjadi tanggungjawab Bawaslu saja, namun menjadi tanggungjawab kita bersama seluruh elemen masyarakat. Oleh karenanya masyarakat dan Bawaslu perlu bersinergi mengawasi pelaksanaan Pemilu sebagai pengawas partisipatif agar dapat mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas," ungkapnya.
Budi mengatakan, apel siaga ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pencegahan dalam menyambut gelaran pemilu. Sementara itu kegiatan yang serupa juga akan dilaksanakan ditingkat kecamatan dengan melibatkan 1773 pengawas TPS di seluruh Kota Surakarta.
Apel siaga terasa meriah karena selain dilaksanakan ditengah maraknya aktifitas rutin CFD, juga melibatkan masyarakat dengan flashmob serta menggandeng komunitas senam pound fit. Olah raga pound fit ini sedang tren dilakukan di berbagai kelas-kelas olah raga. Gerakan pound fit merupakan modifikasi gerakan olah raga yang menggabungkan antara cardio, taiko dan tarian dengan menggunakan stick. Gerakan-gerakannya diyakini dapat membangkitkan semangat. Karena dilaksanakan secara berkelompok, menyenangkan sekaligus menyehatkan.
Kordiv Pencegahan Bawaslu Solo Agus Sulistyo mengatakan pada Apel Siaga juga berlangsung Ikrar Pemilu damai. Dan pelepasan burung merpati oleh peserta sebagai simbolik pesan bahwa Pemilu.
“Pelepasan burung merpati melambangkan adanya bebas dan lepas dari beban konflik sekaligus adanya harapan, aspirasi, pesan perdamaian serta keharmonisan” pungkasnya.
Editor : Puspita Priska Lituhayu