JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Blue Moon atau Bulan Biru bakal terjadi 30 Agustus 2023. Setelah ini, Blue Moon atau Supermoon terbaru akan terjadi lebih dekat selama lebih dari dua tahun, pada 5 November 2025.
Mengapa disebut bulan biru?
Menurut Encyclopedia Britannica, "bulan biru" berasal dari ungkapan abad ke-16 "Bulan berwarna biru", yang berarti sesuatu yang mustahil.
Pada akhir tahun 1800-an, setelah letusan gunung berapi di Indonesia, orang-orang di seluruh dunia melaporkan melihat matahari terbenam dengan warna yang aneh dan bulan yang tampak biru.
"Bulan biru" sekarang mengacu pada bulan purnama kedua setiap bulan. Bulan biru pada hari Rabu juga merupakan supermoon, artinya bulan purnama tampak lebih besar dan terang dari biasanya seperti dilansir dari Dispatch, Selasa (29/8/2023).
Bulan purnama diberi berbagai macam nama, termasuk buck supermoon dan sturgeon moon. Almanak Petani Tua menggunakan nama-nama dari berbagai budaya dan tempat, termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, Amerika Kolonial, dan Eropa. Nama-nama tersebut biasanya mencerminkan waktu terjadinya bulan purnama atau aktivitas lain yang terjadi pada tahun tersebut.
Seberapa sering bulan biru terjadi?
Bulan biru adalah bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan. Hal ini terjadi setiap 2,75 tahun karena siklus bulan berlangsung selama 29,5 hari. Jadi, jika bulan purnama terjadi pada hari pertama suatu bulan, maka akan ada bulan purnama berikutnya di akhir bulan tersebut. ***
Editor : Ditya Arnanta