AMBARAWA, iNewskaranganyar.id - Museum Kereta Api Ambarawa secara administratif berada di Desa Panjang, Ambarawa, Semarang. Museum ini terletak pada ketinggian +474,40 meter masuk dalam pengelolaan PT KAI Daerah Operasi IV Semarang dan dikelola oleh KAI Wisata bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dulunya, museum ini merupakan salah satu stasiun Kereta Api. Namun seiring perjalanan waktu, stasiun kereta api ini dialihfungsikan menjadi sebuah museum serta merupakan museum perkeretaapian pertama di Indonesia. Di Museum ini terdapat koleksi kereta api yang pernah berjaya pada zamannya.
Seperti dilansir iNewskaranganyar.id dari Wikipedia, nama stasiun ini dahulunya bernama Willem I. Nama itu diambil dari Raja Belanda Willem I.
Dan tak jauh dari kompleks stasiun ini, yaitu Benteng Willem I yang dikenal juga sebagai "Benteng Pendhem". Dinamakan Willem I karena dibangun untuk menghargai jasa-jasa Raja Belanda yang bertakhta pada saat itu, yaitu Raja Willem I dari Belanda.
Kala itu agar mobilisasi tentara dan logistik KNIL lancar, maka Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) diberi tugas oleh Pemerintah Kolonial di bawah Gubernur Jenderal baron Sloet van de Beele untuk membangun jalur kereta api baru yang menghubungkan Semarang dengan benteng ini.
Ternyata, pembangunan jalur ini satu paket dengan jalur kereta api Samarang NIS–Gundih–Solo Balapan–Lempuyangan. Maka setelah suksesnya NIS membangun jalur Samarang–Tangoeng yang selesai pada tanggal 10 Agustus 1867, maka pada awal tahun 1869, selain memperpanjang jalurnya menuju Gundih, NIS juga membangun jalur baru menuju Bringin dan selanjutnya diperpanjang menuju Ambarawa. Pada tanggal 21 Mei 1873, jalur Samarang–Vorstenlanden dan Kedungjati–Ambarawa telah selesai dibangun.
Editor : Ditya Arnanta