SUKOHARJO,iNewskaranganyar.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono diam-diam memiliki kemampuan beladiri.
Kemampuan yang belum banyak diketahui kalayak umum ini dipertunjukan orang nomer satu di PUPR saat menutup Pelatihan Bela Negara bagi PPK & Pokja PBJ Kementerian PUPR Tahun 2022 bertempat di Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro, Sukoharjo, Jumat (4/11/2022).
Terlihat sebelumnya Basuki terlihat berkonsentrasi dan mengambil nafas dalam-dalam dan selanjutnya menggunakan kekuatan tangan menghancurkan hebel (batu bata dari beton) bersusun tersebut.
Dengan satu kali pukul, Hebel yang telah dipersiapkan oleh Prajurit Kopassus ini dipukulnya oleh Menteri Basuki sampai terbelah menjadi dua bagian.
Meskipun tangan Menteri PUPR ini terluka akibat memukul Hebel. Namun, kemampuan memecahkan Hebel itu membuat tamu undangan yang hadir merasa kagum.
Pada awak media Basuki sampaikan kemampuan memecahkan hebel pernah dipelajarinya saat muda dulu. Saat muda, Basuki mengaku kalau dirinya juga mengikuti latihan karate.
"Dulu (waktu muda) suka ikut karate,"paparnya.
Terkait Pelatihan Bela Negara bagi PPK & Pokja PBJ Kementerian PUPR ini Basuki menyebut mereka dilatih di markas Kopassus Kartosuro ini selama dua minggu.
Pelatihan Bela Negara ini bertujuan untuk mempersiapkan insan-insan PUPR yang berdedikasi, berkarakter kuat, berjiwa pantang menyerah sekaligus menumbuhkan nilai-nilai patriotisme, kepemimpinan, kedisiplinan, militansi dan cinta Tanah Air.
Mereka yang mengikuti pelatihan ini adalah Pokja untuk pengadaan barang dan jasa dan PPK (pejabat pembuat komitmen) ini merupakan ujung tombak PUPR, mukanya PU ada di sini.
"Itu tadi ada pejabat kepala balai BP2JK itu tugasnya melakukan pelelangan-pelelangan itu godaannya sangat tinggi. Demikian juga PPK, tugasnya untuk menandatangani kontrak," lanjut Basuki.
Ditambahkan Basuki, kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkesinambungan
"Saya ingin memberikan kontribusi untuk ketahanan mental, integritas para pejabat PU yang menjadi ujung tombak,"ujarnya. ***
Editor : Ditya Arnanta