KARANGANYAR,iNews.id - Kakak beradik yang sama-sama berkarier sebagai pemain sepak bola bukan fenomena langka baik di Eropa maupun di Tanah Air. Kakak beradik yang menjadi sepak bola kerap memancing perhatian para fans.
Kesuksesan mereka kerap dibanding-bandingkan satu sama lain. Dahulu, terdapat nama kembar Fabio-Rafael Da Silva yang mengisi skuad Manchester United era Sir Alex Ferguson.
Di era modern, terdapat nama Lucas-Theo Hernandez yang saling bahu membahu membantu Timnas Prancis, atau Thiago-Rafinha Alcantara. Namun, tak hanya di Eropa, di Indonesia tercatat segundang kakak beradik yang sama-sama berkarier sebagai pemain sepak bola.
Ada 8 kakak beradik yang warnai sepak bola Indonesia. Salah satunya disorot karena ribut di lapangan.
Berikut 8 kakak beradik yang warnai sepak bola Indonesia:
1. Andritany-Indra Kahfi Ardhiyasa
Indra Kahfi berjasa membawa Bhayangkara FC keluar sebagai juara Liga 1 di musim 2017. Tak mau kalah, sang adik membawa Persija menjuarai Liga 1 di musim setelahnya.
Namun karier sang adik lebih harum dibandingkan sang kakak. Andritany kini tidak tergantikan di pos bawah mistar Persija. Sementara Indra Kahfi dikenal sebagai pemain yang berkaki kaca. Usia yang sudah tidak muda membuat Indra Kahfi sering dihantam cedera.
Di musim ini saja, Indra Kahfi hanya dua kali tampil selama 90 menit penuh. Selain itu, karier sepak bola Indra Kahfi juga kerap terganggu dengan aktivitasnya sebagai anggota kepolisian. Selain itu, Andritany juga lebih cemerlang di level internasional. Pemain berusia 30 tahun itu sempat bolak balik dipanggil ke Timnas Indonesia.
2. Beckham Putra-Gian Zola
Gian Zola dan Beckham Putra sama-sama mencuri perhatian ketika performa keduanya masih memuncak. Keduanya digadang-gadang sebagai aset masa depan ketika dipanggil ke Timnas Indonesia kelompok umur.
Namun kiprah Beckham lebih terang. Pemain yang namanya mirip legenda Manchester United itu mampu menembus skuad utama Persib Bandung. Sementara Gian Zola melanglangbuana mencari pelabuhan terbaik untuk karier sepak bolanya.
Musim lalu, suami dari penyanyi dangdut, Ghea Youbi itu dipinjakan ke Persela Lamongan selama semusim. Beruntungnya, Gian Zola masih mampu kembali bermain di klub top. Musim ini, Gian Zola dipercaya untuk membela Arema FC.
3. Yance-Yakob Sayuri
PSM Makassar punya talenta kembar bernama Yance-Yakob Sayuri. Sebagaimana Fabio-Rafael Da Silva di Man United, Yance dan Yakob juga memiliki posisi serupa.
Yakob beroperasi di sayap kanan, sementara Yance menghuni pos sayap kiri. Namun lagi-lagi, Yakob memiliki prestasi yang lebih membanggakan ketimbang saudaranya.
Yakob pernah keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga 3 zona Papua ketika berseragam Persemi Mimika. Nama Yakob juga lebih dulu dikenal oleh fans sepak bola Indonesia, tepatnya ketika dipinang Barito Putera pada 2019 silam.
Yakob juga diprediksi akan menjadi nama baru yang mengisi skuad Timnas Indonesia di FIFA Matchday atau Piala AFF 2022 mendatang. Sebab performanya bersama PSM musim ini begitu moncer.
4. Zulham-Zulfin Zamrun
Nama Zulham Zamrun memang lebih dikenal di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Bagaimana tidak, Zulham tidak tergantikan di skuad Persib Bandung kala masih diasuh oleh Djadjang Nurjaman.
Selain Persib, klub top yang pernah dibela Zulham adalah Persela Lamongan dan Mitra Kukar. Namun bukan berarti Zulfin mau kalah dari saudaranya. Zulfin juga pernah menyusul ke skuad Persela Lamongan dan Mitra Kukar. Namun tak dipungkiri, nama Zulham memang lebih familiar bagi penggemar sepak bola Indonesia.
5. Bagus Kahfi-Bagas Kaffa
Si kembar Bagas-Bagus mencuri perhatian ketika membawa Timnas Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 2022. Keduanya sama-sama dianggap sebagai aset berharga sepak bola Indonesia.
Namun sayang, kiprah Bagus ternyata lebih cemerlang dibanding saudaranya. Bagus berhasil dilirik klub sepak bola Eropa, dirinya tercatat pernah berseragam Jong Utrecht.
Kini, Bagus dikontrak oleh klub Yunani, Asteras Tripolis. Namun begitu, bukan berarti karier sepak bola Bagas buruk. Bagas mengisi tempat utama di skuad Barito Putera. Jika konsisten, bukan tidak mungkin keduanya akan sama-sama dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia.
6. Marselino Ferdinan dan Oktavianus Fernando
Salah satu pasangan adik kakak di sepak bola Indonesia adalah Marselino Ferdinan dan Oktavianus Fernando. Keduanya kini berkarier di Liga 1.
Marselino Ferdinan memperkuat Persebaya Surabaya. Sedangkan sang kakak Oktavianus Fernando membela panji PSIS Semarang. Keduanya sempat jadi sorotan netizen usai ribut dan saling dorong di lapangan.
Momen itu terjadi saat Persebaya jumpa PSIS di pekan kelima Liga 1. Awalnya Marselino Ferdinan jahil mengadang Oktafianus saat berjalan. Oktafianus yang sedikit kesal langsung mendong Marselino Ferdinan dengan keras.
Marselino langsung mengelakkan tangan sang kakak. Pemain timnas U-19 Indonesia itu tak terima karena dikonfrotansi sang kakak sehingga terlihat marah. Alfreandra Dewangga yang melihat keduanya terlihat ribut itu pun langsung menenangkan Marselino dan mendorong jauh dari sang kakak. keributan kakak beradik ini akhirnya urung terjadi.
7. Fandi Eko dan Wahyu Subo Seto
Fandi Eko dan Wahyu Subo Seto sama-sama meramaikan level tertinggi sepak bola Indonesia. Fandi Eko membela PSIS Semarnang, sementara Wahyu Subo Seto membela Bhayangkara FC. Kendati sama-sama bermain di kasta tertinggi, Wahyu Subo Seto lebih unggul dalam hal prestasi.
Wahyu Subo Seto merasakan gelar juara bersama Bhayangkara FC di musim 2017, sementara sang kakak masih kesulitan membawa timnya meraih gelar. Menarknya, Fandi dan Wahyu merupakan pemain yang mewarisi darah sepak bola dari sang ayah. Ya, keduanya merupakan anak dari legenda Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono.
8. Boaz-Ortizan Solossa
Nama Boaz Solossa seperti tidak ada habisnya. Usai berjaya berkat statusnya sebagai legenda Timnas Indonesia, Boaz masih berkarier di level tertinggi. Saat ini, Boaz masih bermain di Liga 1 2022-2023, membela PSS Sleman.
Nama Boaz akan dikenang sebagai salah satu striker paling berpengaruh dalam sepak bola Indonesia. Boaz memiliki seorang kakak yang namanya tak kalah disegani, terutama oleh Maczman -sebutan suporter PSM Makassar.
Ya, Ortizan Solossa merupakan pemain yang namanya terus dikenang sebagai legenda PSM. Ortizan berjasa membawa PSM menjuarai Liga Indonesia di musim 2000. Ortizan juga pernah dipanggil ke skuad Timnas Indonesia asuhan Peter Withe, namun sayang kariernya di level internasional tidak seharum sang adik.
Editor : Ditya Arnanta