KARANGANYAR,iNews.id - Ada yang sangat spesial dalam Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke 77 di Kabupaten Karanganyar.
Sebanyak 7 orang eks Narapidana Terorisme (Napiter) ikut dalam upacara bendera yang digelar di alun-alun Kabupaten yang terletak di bawah lereng Gunung Lawu.
Para eks Napiter yang pernah terlibat dalam kasus terorisme ini terlihat begitu serius mengikuti jalannya upacara kemerdekaan. Mereka pun berbaur dengan perserta lainnya.
Usai upacara, Bupati Karanganyar Juliyatmono ini pun memberikan bendera Merah Putih kepada para eks Napiter. Menurut Juliyatmono, pemeberian bendera ini bagian dari pencangan perintah pemberian 10 juta bendera Merah Putih.
Tak hanya pada eks Napiter, penyerahan bendera kebangsaan Indonesia inipun juga diberikan pada perwakilan 17 komponen masyarakat. Mulai dari Camat, Tokoh Masyarakat ormas, tokoh pemuda dan banyak lagi.
"Khusus di Karanganyar menyiapkan 20 ribu bendera merah putih dari 10 juta bendera. Dan sebagian kita serahkan pada teman-teman eks Napiter,"papar Juliyatmono pada iNewskaranganyar.id, Rabu (17/8/2022).
Ditambahkan Juliyatmono program 10 juta bendera merah putih ini jiga didukung para ASN di seluruh Karanganyar. Dimana masing-masing ASN menyumbang dua bendera.
"Mereka (napiter) sudah beraktifitas dan membaur dengan masyarakat. Dengan simbol merah putih itu kita bangun rasa cinta terhadap negara,"paparnya.
Sementara itu dalam upacara bendera pertama kali digelar pasca pandemi Covid-19 ini, bertindak selaku Inspektur Upacara, Bupati Karanganyar Juliyatmono. Dalam amanatnya Juliyatmono menyampaikan pesan langsung dari Presiden Jokowi dan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Pesan Gubernur Jateng sing guyup sing rukun, pesan pak presiden eling lan waspada pesan saya sing semangat, masa depan ada di semangat optimisme kita,"ujarnya.
Bupati serahkan Bendera Merah Putih (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Hal tersebut mengandung makna agar tetap semangat dalam segala hal. Dan itu harus dimaknai maju pesat dan terus berkembang untuk kemajuan negeri.
Editor : Ditya Arnanta